Mohon tunggu...
Savita Karyatama Apr
Savita Karyatama Apr Mohon Tunggu... Freelancer - Event Enthusiast

Seorang pengembara yang suka bercerita tentang kehidupan, peristiwa, sejarah, dan hal seru lainnya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Masih 16 tahun, dari Riau Berbagi Ilmu ke Kepulauan Sula Maluku

20 Desember 2023   18:01 Diperbarui: 20 Desember 2023   18:06 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian dua: Masa Karantina
Pulang sekolah, lagi cape, lemas, letih, lesu (hilih) tiba tiba ada telepon dari unknown number. Sontak saja aku langsung mengangkat nya dan suara yang kudengar dari seberang adalah "Savita, selamat ya kamu terpilih menjadi salah satu peserta PJN 2018". Aku diam. Masih diam. Ini sapa sih ngeprank sore sore batinku. Suara di sebrang "Halo?" baru aku sadar dan nyaut. "iya halo kak, serius? Ini dengan siapa?" soreku yang layu seketika menjadi berbunga bunga.

Karantina diadakan di Jakarta selama 3 hari dua malam. Di fase inilah kalian akan ditempa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya secara instan. Maksudnya secara cepat dan kilat. Hehe. Cuma tiga hari dua malam coy. Di masa karantina kalian akan bertemu dengan orang orang baru yang akan kalian sebut sebagai kakak fasil, teman teman, dan bagi yang beruntung akan menyebutnya doi. Azeg. Engga engga. Beneran disini kalian akan menjadi keluarga yang seutuhnya satu sama lain. Bener bener bisa klop pakai banget. Solidaritas tanpa batas. Bukan hanya itu, jiwa kepemimpinan kalian pun akan di asah menjadi lebih matang, kalian akan dibekali dengan berbagai macam softkill dan materi khususnya untuk mengajar ketika pengabdian. Banyak game seru juga yang bakalan selalu membekas di benak kalian. Oiya disini juga bakalan ada sesi simulasinya juga. Jadi selain materi, kita bakalan diajarin langsung praktek dilapangan.

Disini aku bertemu tim program PJN dan para fasilitator keren guys hehe. Seperti kak Ilham Fathur Rahman, kak Thontowi Suhada, kak Ade ayu, kak Odel, kak Ina dan kak Gading uhuyyy keren kan. Terus selama masa training kita juga kedatangan tokoh inspiratif banget seperti Ayu Kartika Dewi yaitu co-founder SabangMerauke yang sekarang beliau juga jadi staff khusus presiden Jokowi loh. Gimana ga asik beut nih acara ehehe

Hal hal yang berkesan dari masa karantina adalah semua peralatan elektronik kalian bakalan dikumpul ke kakak fasil, benar benar hanya akan focus tanpa gangguan gadget atau semacamnya. Terus bagian makan makan juga ga kalah asik dong. Coffe break yang enak enak banget. Dan salah satu yang paling diinget adalah ketika kita makan bersama diatas daun pisang yang dibentang lebar. Nikmat banget.

Disini kalian akan dibagi menjadi beberapa tim sesuai dengan penempatan kalian, sesi bagi tim waktu itu seru banget. Pake lilin yang banyak kaya mau uji nyali huhu. Terus juga ada sesi perpisahan sementara dengan kakak kakak fasil sebelum berangkat ketempat pengabdian. Mengapa sementara? Karna kita akan ketemu lagi di acara puncak. Yaitu gala dinner. Yeyayyyy

Bagian tiga: Masa Pengabdian
Nah, bagian ini adalah bagian terpenting dan akan menjadi cerita yang paling panjang dari yang lain.  Siap siap ya pemirsa, hehe. Boleh kok ambil kopi dan beberapa cemilan untuk menemani. YOK LANGSONG GASKEUN. Lokasi pengabdian ku terletak di Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara. Penempatan kali ini kami dibagi menjadi delapan orang, dan dibagi lagi menjadi dua tim yang masing-masingnya  terdiri dari empat orang. Aku, Deko, Anin, dan Okta akan mengabdi di desa Sama. Berbeda dengan tim tetangga, yang akan mengabdi ke desa Kabau Darat. Oiya kami ditemani sama Gita Sav dan tunangannya loh, udah tau kan Gita Sav? Yaps. Influencer and Youtuber muda Indonesia. Tuh. Gaakan nyesel deh kalian wkwk

Tepat jam 2 pagi, kami sudah berada di bandara soekarno-hatta. Masing masing tim sudah berangkat berdasarkan jam nya masing masing. Aku dan rekan satu tim masih menunggu kak Gita dan kak Paul. Sambil menunggu, engga Cuma sekali mata ku rasanya mau kabur saking ngantuknya. Merem melek merem melek wkwk. Dan finally mama papa sera datang guys. Hehe and letsgo!

Perjalanan dimulai dari bandara soeta, kemudian transit di Makassar dan mendarat di Bandara sultan Baabullah Ternate. Engga sampai disini guys, masih panjang perjalanan. Kemudian kita dijemput salah satu PM (Pengajar Muda) Ternate dan diantar sampai pelabuhan. Woyoyyy bagus banget pemandangannya. Next naik kapal ke Kepulauan Sula selama 14 jam. Bayangkan! Kalian ga salah baca. Emang 14 jam.  Tapi gapapa sih perjalanannya asik dan indah banget view nya. Heheu. Aku pilih tidur dikamar yang udah disewa, bangun tidur udah sampai deh hehe. Im coming Sulaaa. Di Sula kami dijemput lagi oleh kakak PM yang sudah mengabdi disana sebelumnya. Yaampun kita disambut hangat banget di Pos IM. Melepas lelah sejenak kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Desa penempatan masing masing. Im coming desa Sama.

[Sampai dipenempatan]
SERIUS GAADA KALIMAT YANG PAS BUAT NULIS PART INI, KARNA EMANG GABISA NGEWAKILIN. Aku spechless untuk beberapa saat. Masih ga nyangka bisa menginjakkan kaki ditempat seindah ini. Pemandangan pegunungan dan lautan yang berpadu menjadi satu. Maha besar tuhan yang menciptakan alam sebegitu indahnya.

Kami disambut oleh anak anak desa yang padahal belum pernah kami temui sebelumnya, dan disanalah awal pertemuan kami dengan Erdi. Sesampainya di desa Sama kami istirahat sejenak di rumah kepala desa. Kemudian kami melanjutkan agenda dengan sedikit pengenalan dan berjalan jalan keliling desa untuk bertemu dengan masyarakat sekitar. Menilik keadaan sekolah yang meski memiliki pagar, namun itu hanya bagian depannya saja. Berkenalan dengan bu guru mengaji yang sangat baik hati. Dan untuk seterusnya kami akan belajar membuat papeda dan makanan desa Sama yang lainnya.

Oiya disini tidak ada sinyal guys. Kalaupun ada kalian harus memanjat pohon kelapa haha. Itupun harus ketika langit cerah ya. Tidak ada jam. Jadi kalian harus standby dengan melihat jam matahari saja haha. Kira kira masih pukul 5 pagi, tapi sudah terang sekali, kami bangun untuk mandi. Secara bergantian tentunya wkwk. Sekolah akan mulai jam 8, jadi masih banyak waktu santai pikirku. Tapi aku salah, jam setengah 7 kiranya halaman rumah sudah ramai suara anak anak memanggil kami. "kakak guru, kakak guru" begitu suara mereka besahutan, dan kalian bisa menebak panggilan Erdi yang paling keras seperti memakai speaker masjid. Wah kenapa nih? Pikirku. Ternyata anak anak ini menjemput kami untuk kesekolah. Aku terharu melihat semangat mereka yang bahkan mengalahkan tekadku. Kami bergegas, tidak mau membuat para tunas bangsa ini menunggu terlalu lama lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun