Menanggapi dengan adanya paid promote di Instagram mahasiswa Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta prodi Jurnalistik semester 3 Muti'ah Nur Rahmah menuturkan bahwa ia merasa terganggu karena Instagram yang tadinya dibuat sebagai tempat untuk menyimpan kenangan atau sebagai hiburan, saat melihat laman beranda Instagram penuh dengan paid promote itu jadi membuat saya malas untuk membuka Instagram. Menurutnya karena tidak jarang banyak paid promote tampilannya yang tidak enak untuk dilihat.
"Mungkin buat yang punya usaha dan memang butuh untuk mempromosikan usahanya, sangat berguna bagi mereka karena dengan itu informasi-informasi mengenai iklan yang akan mereka tampilkan jadi tersampaikan," ujar Muti'ah.
Ia menambahkan solusi mencari dana usaha di kampus selain Paid Promote seperti, mencari sponsor dan  berjualan via e-commerce menjadi reseller online shop yang sudah terkenal.
Savira Nur Baiti, mahasiswa semester 3 Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H