Mohon tunggu...
Savira auliaputri
Savira auliaputri Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Bismilla

Ayoo follow

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan

20 Maret 2020   11:28 Diperbarui: 20 Maret 2020   11:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang konflik:

. Upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan melalui intergrasi dan reintergrasi sosial

1. INTERGRASI SOSIAL
Intergrasi sosial adalah sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

a. Syarat terbentuknya intergrasi sosial
1. Anggota masyarakat sadar bahwa mwreka.   telah berhasil saling memenuhi kebutuhan mereka.
2. Nilai dan norma sosial tersebut berlaku cukup lama,tidak mudah berubah, dan dijalankan secara konsisten.
3. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan mengenai norma nilai sosial  yang dilestarikan serta dijadikan pendoman.

b. Proses terwujud nya intergrasi sosial
Proses penciptaan intergrasi sosial pasca konflik dan kekerasan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konflik menuju akomodasi
2. Akomodasi menuju kerja sama
3. Kerja sama menuju akomodasi
4. Koordinasi menuju asimilasi

c. Sifat intergrasi sosial
1. Intergrasi normatif, yaitu intergrasi yang terbentuk karena terdapat kesepakatan
2. Intergrasi internasional, yaitubintergrasi yang terbentuk karena adanya ketergantungan antar kelompok masyarakat
3. Intergrasi koeraif, yaitu intergrasi yang terbentuk kaeena adanya paksaan dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dengan memggunakan lembaga sosial.

d. Faktor pendorong intergrasi sosial
1. Besar kecilnya kelompok
2. Homogenitas kelompok
3. Aktivitas komunikasi
4. Mobilitas geografis

e. Pihak yang terlibat dalam proses intergrasi sosial

1. Pihak dari dalam
Pihak yang berasal dari komunitas yang mengalami konflik dan kekerasan

2. Pihak dari luar
Pihak yang tidak terlibat konflik dan kekerasan

2. REINTERGRASI SOSIAL

reintergrasi sosial merupakan upaya untuk membangun kepercayaan antara pihak yang berkonflik agar bersatu kembali.

a.  Faktor pendorong reintergrasi sosial

1. Konflik dan kekerasan terjadi kembali dalam masyarakat
2. Terdapat permintaan untuk membangun kembali hubungan antar masyarakat yang teecerai-berai
3. Keinginan memciptakan kembali kondisi aman, tentram, dan harmonis seperti sediakala.

b. Proses pelaksanaan reintergrasi sosial
1. Membangun kepercayaan antar pihak yang terlibat konflik
2. Penguatan identitas bersama
3. Penguatan melalui kegiatan bersama

4. Pembuatan kebijakan pemerintah yang proreintergrasi.

c. Pihak-pihak yang dapat terlibat dalam proses reintergrasi sosial
1. Badan khusus reintergrasi
2. NGO luar negeri
3. Organisasi internasional

3. KONFLIK DAN KEKERASAN YANG MEMBUTUHKAN PROSES INTERGRASI DAN REINTERGRASI SOSIAL
a. Konflik dan kekerasan tingkat lokal
Merupakan konflik dan kekerasan yang terjadi antar individu atau antar kelompok dalam lingkup atau skala wilayah yang relatif sempit

b. Konflik dan kekerasan di tingkat nasional
Merupakan konflik yang terjadi antar kelompok masyarakat yang berada dalam satu negara.

c. Konflik dan kekerasan di tingkat internasional
Merupakan konflik dan kekerasan yang melibatkan dua negara atau lebih

B. Upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan melalui penelitian sosial

1. PERAN PENELITIAN SOSIAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DAN KEKERASAN
secara teknis peran penelitian sosial terhadap upaya penyelesaian konflik dan kekerasan sebagai berikut:
a. Hasil penelitian dapat dijakdikan acuan dalam menyusun program atau langkah yang mampu menumbuhkan perdamaian berdasarkan karakter masyarakat
b.  Hasil penelitian konflik dapat menjadi referensi kepustakaan baru dibidang keilmuan tentang konflik.

2. TAHAP-TAHAP PENELITIAN SOSIAL BERORIENTASI PADA PEMECAHAN KONFLIK DAN KEKERASAN
a.  Menentukan topik dan objek penelitian
b.  Menentukan latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian

c.  Melakukan kajian pustaka dan membaca penelitian yang relevan
d.  Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data
e.  Menarik kesimpulan, membuat rekomendasi, dan membuat laporan penelitian

3. ALAT BANTU ANALISIS KONFLIK DALAM MENGOLAH DATA PENELITIAN
a.  Peta konflik
Pemetaan konflik menunjukan hubungan antar bagian / tokoh dalam konflik
b. Pohon konflik
Bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab konflik dan kekerasan
c. Segitiga SPS
Digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang motivasi pihak yang terlibat konflik
d. Analisis kekuatan konfliK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun