Mohon tunggu...
Savira Amanda Putri
Savira Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Risiko terhadap Generasi Muda yang Malas Membaca

20 Mei 2021   18:01 Diperbarui: 20 Mei 2021   18:09 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
artstation.com/artwork/nm3do

Membaca..

Dari kita kecil di sekolah maupun di rumah kita disarakan untuk banyak membaca, membaca itu sebagai bentuk proses berfikir atau proses penalaran. Jika membaca tanpa melibatkan proses berfikir atau penalaran, pasti tidak dapat memahami isi buku tersebut membahas tentang apa saja. Membaca juga melibatkan faktor internal dan faktor eksternal . Faktor internal terdiri dari minat, intelegensi, bakat, tujuan membaca dan motivasi. Faktor eksternal pembaca dipengaruhi oleh latar belakang sosial-ekonomi, sarana membaca dan tradisi membaca.

Namun, perkembangan zaman semakin canggih begitu pun teknologi. Banyak teknologi teknologi canggih seperti TV, Smartphone, dan lain lain. Dengan teknologi tersebut membuat pola atau kebiasaan anak jaman sekarang berubah, yang dulunya banyak sekali peminat membaca dari mulai anak kecil, remaja hingga dewasa sekarang berubah menjadi gemar menonton melalui teknologi yang ada. 

Riset pun menunujukkan bahwa di Indonesia hanya 10% yang gemar membaca dan itupun anak anak berusia dibawa 10 tahun, selebihnya orang orang banyak menghabiskan waktunya dengan smartphone untuk berselancar di dunia maya atau untuk mengakses apapun.

Banyak sekali kegunaan atau manfaat jika kita gemar atau suka membaca diantaranya mengurangi kecemasan dan kegundahan, membuat otak berkembang, meningkatkan pengetahuan dan wawasan, menjadi pribadi yang lebih berfikir, sebagai penghibur, meningkatkan daya ingat, membuat menjadi lebih fokus, mempelajari pengalaman orang lain dari buku, menambah kosa kata, dan sebagainya.

Lalu, risiko apa yang ditanggung oleh orang orang yang tidak suka membaca?

- Terjerat dalam ketidak tahuan, orang orang yang malas membaca sama seperti orang yang tidak suka mencari tahu apapun itu, dan selamanya orang itu tidak akan mengetahui apapun dan terjebak dalam kebodohan.

- Mudahnya diejek atau dibohongi oleh siapapun, dikarenakan orang yang malas membaca tidak mengetahui apapun atau memiliki sedikit pengetahuan dan wawasan yang mudah sekali untuk dipermainkan oleh orang lain.

- Orang yang malas membaca juga kemungkinan mendapatkan pekerjaan fisik, karena pekerjaan fisik lebih mementingkan fisik daripada ilmu atau pengetahuan, dan tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang menggunakan ilmu dan pengetahuan sebab malas membaca dan tidak mempunyai ilmu dan wawasan.

- Membuat otak tidak berkembang, jika rajin membaca otak akan semakin berkembang akan ilmu dan wawasan yang lebih dan memacu agar otak aktif dalam bekerja, berbeda dengan orang yang malas membaca membuat otak menjadi tidak berkembang.

Apa kita mau menerima risiko tersebut? Jika tidak kita harus menimbulkan semangat dan minat untuk membaca dengan cara mengajak berbagai kalangan untuk membaca, memberikan motivasi, membangun ruang khusus membaca, memfasilitasi orang orang untuk membaca, memberikan arahan kepada anak anak dan remaja bahwa membaca itu hal yang menyenangkan, dan menanamkan kebiasaan untuk membaca sedari dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun