Media Sosial dapat diartikan sebagai alat yang digunkan seseorang untuk berinteraksi satu sama lain, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan komunikasi, baik itu menggunakan perangkat komputer atau melalui smartphone. Komunikasi Antar Pribadi adalah komunikasi yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang terjadi secara langsung menghasilkan feedback (umpan balik). Komunikas Antar Pribadi merupakan komunikasi yang paling efektif dan merupakan komunikasi yang tertua yang ada hingga saat ini, dimana komunikator (Orang tua) dan komunikan (Anak) bisa bertatapan muka secara langsung dan komunikator bisa mengetahui apakah pesan yang disampaikan diterima atau tidak oleh komunikan (Anak).
Ketika seorang beranjak remaja pada usia yaitu 14 -- 17 tahun, mereka akan cenderung sulit untuk mendengarkan, diberitahu, diatur, dan diberi pendidikan oleh orang tuanya karena pada usia usia tersebut anak memiliki pandangan lain serta pendapatnya sendiri. Sebelum masa peralhiran dari usia anak anak ke usia remaja orang tua sangat berperan penting dalam membentuk karakter melalui pendidikan yang dilakukan secara langsung dengan berkomunikasi dan memberikan contoh secara langsung oleh orang tua agar anak dapat memahami serta dapat menerapkan apa yang diajarkan oleh orang tuanya, seperti norma -- norma yang berlaku di masyarakat yaitu norma sosial dan norma agama. Ketika seorang anak mengerti dan paham mengenai hal tersebut, maka anak akan lebih mudah membedakan mana yang baik mana yang buruk, dan dapat tidak melanggar norma sosial dan norma agama.
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang efektif yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anaknya, komunikasi ini dipilih karena lebih cocok dan mudah dalam penerapannya dan mendapatkan hasil yang maksimal, dimana komunikator dapa mengetahui pesan yang disampaikan diterima atau tidak oleh komunikan secara langsung. Feedback atau umpan balik adalah tujuan dari komunikasi, ketika feedback terjadi maka disitulah akan terjadi atau terciptanya komunikasi yang efektif.
Hambatan dalam pendidikan yang dilakukan di lingkungan keluarga terutama oleh orang tua adalag sikap acuh dan sikap ketidak pedulian orang tua terhadap anak, mereka banyak berfikir bahwa anak akan tahu dan paham sendiri dengan berjalannya waktu, mereka akan mengerti norma yang berlaku di masyarakat, baik itu norma sosial maupun norma agama.
Media sosial terutam Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok merupakan salah satu hambatan orang tua dalam berkomunikasi antar pribadi karena media sosial membuat anak menjadi acuh dengan lingkungan sekitar. Banyak orang tua yang mengeluhkan sulitnya berkomunikasi dengan anaknya dalam mendidik serta mengatur, hal tersebut disebabkan karena orang tua memberikan anaknya sebuah smartphone tanpa mengawasi serta membimbingnya, bagaimana menggunakan media sosial dengan baik dan benar, seharusnya orang tua dapat membatasi penggunaan smartphone bagi anaknya mengingat usia anak yang mudah dipengaruhi oleh dunia lua, anak belum bisa menyaring secara benar tentng informasi atau konten yang ada dalam media sosial tersebut.
Dampak penggunaan media sosial dapat mempengaruhi anak dalam pendidikan formal maupun nonformal maka dari itu orang tua mempunyai peranan penting bagi masa depan anaknya agar dapat paham dan bisa mengamalkan norma -- norma yang berlaku di masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian anak terhadap orang tua akibat penggunaan media sosial.Â
Dalam perkembangan kepribadian anak terdapat kendala atau hambatan yang terjadi, ada beberapa daktor yang mempengaruhi hal tersebut baik internal maupun eksternal, antara lain sebagai berikut :
- Faktor Lingkungan Keluarga
- Mendidik Anak secara Otoriter
- Hubungan dengan Anggota Keluarga
- Etika Bahasa
- Hubungan Antar Teman Sebaya
- Bimbingan Orang Tua
- Faktor Lingkungan Sosial
Dampak Sebelum dan Setelah adanya Media SosialÂ
Dampak yang ditimbulkan oleh suatu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan beberapa effect yang mengakibatkan perubahan baik di norma agama maupun norma sosial, hal tersebut dialami oleh masyarakat baik orang tua maupun anak, berikut beberapa perubahan sebelum dan sesudah adanya media sosial
- Berubahnya Aktivitas : Sebelum ada nya sosial media orang lebih suka berinteraksi dan beraktifitas di luar rumah. Terlebih lagi jika hari libur pagi hari pasti dimanfaatkan dengan berjemur menikmati hangatnya sapaan matahari, berinteraksi dilingkungan sekitar, bergoyong royong dengan masyarakat dan lain sebagainya. Tapi sekarang orang orang sudah jarang memilih beraktifitas di luar rumah setekah adanya media sosial. Dari sekian orang lebih banyak memilih membuka smartphonenya terlebih dahulu saat bangun tidur ketimbang membuka jendela kamarnya. Â
- Berinteraksi dengan Lingkungan : Cara berinterkasi orangpun berbeda dengan adanya media sosial. Dulu oleh lebih banyak berinterkasi langsung dengan lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan saat ini. Orang cenderung memilih sibuk dengan smartphone dibandingkan berinteraksi langsung dengan orang disekitarnya saat ini.
- Cara Mengutarakan Rasa Tidak Suka : Jauh sebelum adanya media sosial orang lebih cenderung mengungkapkan rasa tidak suka pada suatu hal secara langsung. Semenak adanya perubahan dan perkembangan teknologi, cara berekpresi untuk mengungkapkan rasa ketidaksukaan terhadap seseorang jauh lebih ekstrim, salah satunya mengungkapkan di media sosial. Hal tersebut membuat orang yang bukan dari tujuan dari ungkapan rasa tidak suka menjadi merasa tersinggung
Yang dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi yang terjadi antara orang tua dan anak belum berjalan efektif dan baik, masih terjadi adanya kesenjangan antara orang tua dan anak yang diakibatkan oleh penggunaan media sosial yang terlalu berlebih, yang menciptakan jarak antar kedua objek yang mempengaruhi antara hubungan orang tu dengan anak menjadi kurang baik. Sebelum masa pra peralihan dari usia anak ke usia remaja orang tua berperan penting dalam pembentukan karakter melalui pendidikan yang dilakukan secara langsung dengan berkomunikasi dan memberikan contoh langsung oleh orang tua.