Maka saat sistem ini dihapus, berarti kita telah melepas gebrakan yang salah itu. Â Sekali lagi ditekankan bahwa yang salah bukanlah sistem zonasi, melainkan bagaimana sistem zonasi itu berjalan. Â Sehingga setelah salah satu sistem dihapus maka akan ada sistem baru yang diterapkan. Â Penulis sangat menantikan gebrakan itu dan berharap yang terbaik untuk pendidikan Indonesia.Â
Kesimpulan
Banyak hal baik bisa terjadi jika jarak rumah siswa dan sekolah tidak berjauhan. Â Pemerintah pun mendukung dengan menghadirkan sistem zonasi. Â Namun dalam praktek, ternyata negara kita belum siap untuk menerapkan sistem ini. Â Sehingga kini muncul isu bahwa sistem zonasi ini akan dihapus, didukung oleh permintaan wakil presiden dan aspirasi masyarakat sendiri. Â
Meskipun keputusan ini menuai kontraversi, namun Kemendikdasmen tetap harus mengambil keputusan. Â Sebagai orang yang mendukung dihapusnya sistem zonasi ini, Â saya menuntut pemerintah untuk sungguh-sungguh dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
Masyarakat akan terus terlibat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Â Dengan dukungan terhadap kebijakan pemerintahan, kami berharap tujuan ini bisa tercapai. Â
Dihapusnya sistem zonasi tidak menjadi sebuah langkah mundur, tapi ini menjadi suatu pembaharuan menuju sistem yang baru. Â Besar harapan dari masyarakat pada Kemendikdasmen saat ini, karena pendidikan dasar dan menengah menjadi tonggak dasar dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H