Awal mulanya, saya tertarik masuk ke Seminari karena pada waktu SD saya mengikuti lomba "Romo Cilik" di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan. Saya mendapatkan juara 2 dalam lomba tersebut. Karena saya mendapatkan juara 2, saya berpikir bahwa menjadi Romo itu menyenangkan. Maka dari itu saya mempunyai cita-cita menjadi Romo.
    Pada saat pedaftaran gelombang satu di buka, saya langsung memberitahu ayah saya untuk mendaftarkan saya ke pendaftaran tersebut. Lalu, ayah saya menyetujui dan langsung mendaftarkan saya. Dalam proses pendaftaran, saya memerlukan berkas-berkas penting untuk memenuhi syarat tersebut, seperti akta kelahiran, kartu keluarga, dll. Walaupun dalam proses pendaftaran itu cukup lama, tetapi pada akhirnya saya berhasil mendaftarkan untuk masuk ke Seminari.
    Tes gelombang 1 di mulai pada tanggal 16-18 November 2023. Sistem tes tersebut, saya harus menginap selama 3 hari untuk melaksanakan tes tersebut. Awalnya saya mengikuti tes tertulis. Dalam tes tertulis tersebut, saya harus mengerjakan tes matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Dalam mengerjakan tes tertulis tersebut, saya berhasil mengerjakannya dengan lancar, walaupun saya masih kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut. Hari selanjutnya yaitu tes intelegensi dan tes wawancara. Dalam tes wawancara, saya harus mengikuti tes tersebut dengan 2 Romo dan 2 guru. Tes tersebut menjelang sangat lama, karena saya harus menunggu giliran saya untuk mengikuti tes wawancara. Walaupun begitu, tes tersebut berjalan sangat lancar. Hari selanjutnya yaitu tes fisik. Dalam tes fisik ini, kami harus mengikuti beep test. Tes ini merupakan tes yang terakhir. Saya menjalani tes tersebut dengan cukup baik. Setelah mengikuti tes yang cukup melelahkan, akhirnya saya dapat pulang ke rumah pada keesokan harinya untuk menunggu pengunguman.
   Pada tanggal 30 November 2023, pengunguman tahap 1 sudah ada. Waktu itu saya sedang pulang sekolah. Saat saya sampai ke rumah, saya di beritahu oleh orang tua saya, bahwa saya lolos. Awalnya saya tidak percaya dengan perkataan orang tua saya, tetapi setelah melihatnya secara langsung saya merasa sangat senang dan bahagia. Saya sangat bersyukur dengan hasil tersebut. Begitulah kisah perjalanan saya masuk ke Seminari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H