Mohon tunggu...
savina alya guntara
savina alya guntara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hai semua!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Buku Muslimah Feminis

7 Juni 2022   00:36 Diperbarui: 7 Juni 2022   00:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

REVIEW BUKU MUSLIMAH DAN FEMINIS

karya Neng dara Affiah

identitas buku

judul: Muslimah Feminis

pengarang: Neng dara Affiah

Penerbit: Nalar

Kota Terbit: Jakarta

Tahun Terbit: 2009

Tebal Buku : 122 halaman

Sebelumnya, saya pernah mengulas buku dari pengarang yang sama yaitu neng Dara Affiah, pada buku karyanya pada tahun 2017 yang berjudul Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas.  selanjutnya saya akan mengulas kembali buku dari neng Dara Affiah yang terbit pada tahun 2009 berjudul Muslimah dan Feminisme. 

saya rasa dari judul pun kita semua akan tertuju bahwa penjelasan dalam buku ini akan mengarah pada feminisme. dalam ulasan buku ini saya akan fokus membahas buku ini ke dalam tiga perspektif. yaitu perspektif gender, perspektif biografi dan perspektif fenomenologi. 

masuk pada pembahasan pertama menggunakan perspektif biografi. menurut Denzin & Lincolin (2009) yang secara istilah menjelaskan mengenai biografi diartikan sebagai sejarah tertulis tentang kehidupan seseorang. atau dalam kata lain merupakan bentuk penyampaian secara mendalam tentang pengalaman hidup seseorang yang kemudian 

diilustrasikan melalui tulisan sehingga orang lain dapat mengambil sisi positif dari isi pembahasan tersebut. dalam buku ini biografi yang diceritakan merupakan kisah hidup dari Neng Dara Affiah yang dulunya merupakan orang yang mengalami budaya patriarki yang tidak jauh dilakukan oleh ayahnya sendiri. tak hanya sendiri, 

ayahnya juga didukung oleh ibu dari Neng Dara Affiah yang membuktikan bahwa semakin terbelenggunya penulis akibat dari kuatnya budaya patriarki yang dirasakan hingga membuat penulis merasa hampir terbunuh. 

buku ini apabila kita lihat melalui perspektif gender dimana hal ini dikembangkan dari teori feminisme yang berpusat pada tiga hal yakni titik tolak penelitian berdasarkan pada pengalaman perempuan, perempuan menjadi subjek yang sentral dalam melihat dunia sosialnya, dan dikembangkan untuk kepentingan perempuan untuk menciptakan kesetaraan. 

dalam buku ini dapat dilihat bagaimana penulis menceritakan bagaimana ia merasa dibedakan dengan kakak laki-lakinya dalam soal pergaulan. dimana menurutnya kakak laki-lakinya lebih diberikan kebebasan sedangkan ia lebih dikekang. selanjutnya kita dapat membahas buku ini menggunakan perspektif fenomenologi dimana asumsi pokok metode ini 

adalah manusia secara aktif menginterpretasikan pengalamannya yang kemudian dimaknai sesuai dengan yang dialaminya. dalam buku ini secara detail penulis menjelaskan setiap bab dengan pengalaman pribadi yang dialaminya. mulai dari dengan etnis dan ajaran seperti apa ia dibesarkan, bagaimana is dan keluarganya hidup dalam lingkup keagamaannya, 

bagaimana ia bergabung pada organisasi yang membentuk karakternya, hingga pada tokoh yang menjadi idolanya yaitu Masyitoh, neneknya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun