Mohon tunggu...
Saver Bhula
Saver Bhula Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dan Menulis

Suka Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Cinta dan Waktu

9 November 2021   19:41 Diperbarui: 9 November 2021   19:51 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah Desa Kecil Sebut saja Desa Mata Air. Hiduplah seorang Cinta, kecantikan, Kesedihan, Dan Waktu.

Suatu hari masalah menimpah mereka. Hujan dan Banjir yang deras merobohkan semua rumah dan seakan tenggelamkan desa tersebut.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai Ke pinggang dan Cinta pun semakin panik.

Tidak lama kemudian lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan !
Bawalah aku bersamamu", teriak Cinta.
"Wah, Cinta, kamu basah dan Kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." ujar, Kecantikan.

Cinta pun merasa sedih sekali,
mendengar itu. Lalu, Ia mulai menangis.

Saat itu lewatlah Kesedihan.
"Oh, Kesedihan. bawalah aku bersamamu." kata Cinta. '"Maaf. Cinta. AKu sedang sedih dan aku ingin  sendirian saja..." Kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. la melihat air semakin naik
dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba - tiba terdengar suara "Cinta ! Mari cepat naik ke perahuku!".
Cinta  langsung menoleh Ke arah suara itu
dan melihat seseorang dengan perahunya.

"Cepat - cepat Cinta naik Ke perahu itu,
tepat sebelum air menenggelamkannya.

Setelah itu, tiba lah di pulau terdekat.
Orang tua itu menurunkan Cinta
dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar
bahwa ia sama sekali tidak mengetahui
siapa orang itu yang baru saja menyelamatkan hidupnya.

Di pulau itu, Cinta segera menanyakannya
Kepada Nenek Tua yang berada tepat disamping Cinta.  Siapa sebenarnya orang itu ?

"Oh itu, orang yang baru saja antar kamu ?
"Dia adalah Waktu". Kata Nenek Tua tersebut.

Tapi. mengapa ia menyelamatkan aku ?
Aku sama sekali tidak mengenalnya.
Bahkan teman ~ teman yang mengenal
akupun tidak mau menolongku".
Tanya Cinta penuh dengan rasa bingung.

"Sebab, Hanya waktu lah yang mengerti,
berapa nilai sesungguhnya cinta itu". Kata Nenek Tua itu.

....Sampai Disini....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun