Di sebuah Desa kecil sebut saja Desa Mata Air. Hiduplah seorang cinta, kecantikan, Kesedihan, Dan Waktu.
Suatu hari masalah menimpah mereka. Hujan deras dan Banjir besar merobohkan semua rumah dan seakan tenggelamkan desa tersebut.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai Ke pinggang dan Cinta semakin panik.
Tak lama lewatlah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu", teriak Cinta. "Wah, Cinta, kamu basah dan Kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahul Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengar itu. Ia mulai menangis terisak-isak.
Saat itu lewatlah Kesedihan."Oh, Kesedihan. bawalah aku bersamamu." kata Cinta. 'Maaf. Cinta. AKu sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..."
kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. la merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba - tiba terdengar suara "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh Ke arah suara itu dan melihat seorang laki-laki dengan perahunya.Â
Cepat-cepat Cinta pun naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat. Laki-laki itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa laki-laki yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakannya Kepada penduduk di pulau itu. siapa sebenarnya laki-laki itu.Â
"Oh. Laki-laki tadi'? Dia adalah Waktu." kata penduduk tersebut "
Tapi. mengapa la menyelamatkanku? Aku sama sekali tidak mengenalnya. Bahkan teman ~ teman yang mengenalku pun tidak mau menolongku" tanya Cinta penuh dengan keheranan.
"Sebab." Kata penduduk. "hanya Waktu Iah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dan Cinta itu.
SEKIAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H