Jika kita berpikiran secara lebih objektif, setiap suku bangsa memiliki karakter dan kebiasaan budaya masing-masing. Plus-minus, pasti ada. Jika ingin melihat lebih objektif maka yang bisa kita nilai adalah pribadinya langsung, jangan justru kita sendiri yang menciptakan stigma jelek karena kesukuannya. Jika sering muncul tokoh-tokoh bermasalah yang memiliki marga di media, janganlah langsung menjeneralisasinya. Kasihan donk mereka yang gak masuk tivi kena getahnya dicap punya karakter yang sama dengan tokoh tsb.
Pencantuman marga bagi anak saya tentu yang merasakan manfaatnya adalah anak saya, bukan orang lain. "JASMERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah" kata bung Karno. Dan dari 'marga' saya, saya punya cerita sejarah panjang leluhur yang terjadi ratusan tahun yang silam. Dan saya wajib menurunkan sejarah tersebut kepada anak cucu kelak.
Mencantumkan marga atau tidak adalah hak masing-masing pribadi yang bersangkutan.
Salam Dangdut, Saut Donatus Manullang. ParJalpis, Siantarcty
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H