Mohon tunggu...
Saut Donatus Manullang
Saut Donatus Manullang Mohon Tunggu... Akuntan - Aku bukan siapa-siapa! Dan tak ingin menjadi seperti siapa-siapa.

Damailah Negeriku!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blunder Gerindra dan Fadly Zon "Raisopopo"

17 April 2014   16:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto diambil dari kompas.com

Sebelum pileg 09 April yang lalu saya telah menulis di kompasiana.com tentang prediksi perolehan suara Gerindra tak akan mencukupi untuk mengajukan Prabowo sebagai capres 2014. Dan perdiksi saya benar, Gerindra hanya memperoleh sekitar 11% suara. Dalam tulisan tsb saya berharap agar pasca pileg Prabowo merapat ke PDIP, melupakan semua persoalan tentang perjanjian Batu Tulis dan sindir-menyindir selama masa kampanye. Hal ini saya sampaikan mengingat PDIP belum menetapkan siapa calon pendamping Jokowi sebagai cawapres. Dan hanya kans itu yang bisa didapat oleh Prabowo karena posisi tawar yang rendah. Wakil Presiden. Sama seperti pemilu presiden 2009. Dan seruan itu juga saya sampaikan di "page FB" atas nama akun Prabowo Subianto dan akun Partai Gerindra. Dan memang Admin akun tsb secara khusus menyampaikan terimakasih atas masukan yang saya berikan.

Namun sampai minggu kedua pasca pileg, tidak ada sedikitpun tanda-tanda Gerindra akan menyambangi PDIP, apakah memang sakit hati itu masih tertancap di hati atau memang tak ingin menjilat ludah sendiri, atau memang tetap kebelet hanya pengen menjadi Presiden banget. Entahlah.

Waketum Gerindra Fadli Zon justru sibuk melalui puisi-puisi satirenya  menyerang Jokowi secara membabi-buta seperti puisi-puisi yang baru diberi judul "Aku raisopopo" yang sekilas mirip dengan istilah "rapopo" yang juga dipopulerkan oleh Jokowi. Coba simak berikut ini:

"Raisopopo"

Aku raisopopo

Seperti wayang digerakkan dalang

Cerita sejuta harapan

Menjual mimpi tanpa kenyataan

Berselimut citra fatamorgana

Dan kau terkesima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun