Kebutuhan pendidikan tinggi untuk membangun generasi berwawasan luas. Berdasarkan Harapan Lama Sekolah (HLS) menurut jenis kelamin, HLS anak perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Namun demikian, secara rata-rata, anak berusia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2023 memiliki peluang untuk bersekolah selama 13 tahun atau setara dengan Diploma I. Data tersebut membantu dalam mengetahui berapa lama generasi berikutnya mengemban ilmu.
        Seperti yang sudah dijelaskan bahwa antara laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda, secara keseluruhan pada tahun 2020 hingga 2023 nilai HLS semakin membaik. Pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,1 poin HLS dan tahun berikutnya 0,035 poin secara berturut-turut hingga tahun 2023. Korelasi IPM dan HLS 2023 sebesar 0,52 artinya hubungan keduanya sedang positif maka ketika HLS naik maka IPM juga naik. Sinyal ini menandakan bahwa generasi kedepannya dapat mengemban ilmu lebih lama daripada tahun sebelumnya.
Selain konsumsi kalori, kacamata kesehatan, dan pendidikan, kelayakan juga termasuk aspek yang membangun generasi emas tumbuh cerdas. Kelayakan yang dimaksud adalah perkembangan ekonomi Indonesia yang mana nantinya dapat membantu generasi selanjutnya. Misalnya mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran. Saat ini ekonomi Indonesia tumbuh 5,05% pada tahun 2023 dan tingkat kemiskinan pun menurun sebesar 0,18 poin persen tercatat Maret 2023. Selain itu, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2023 sebesar 5,32%. Beberapa statistik tersebut mendukung pengeluaran riil per Kapita yang disesuaikan, tahun 2023 mencapai Rp11.899,00.
Menurut jenis kelamin, pengeluaran per kapita yang disesuaikan laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Perbedaannya mencapai Rp7.157,00 di tahun 2023 dan pada tahun 2022 tidak jauh berbeda yaitu lebih sedikit Rp223,00 dari tahun 2023. Korelasi IPM dan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan tahun 2023 sebesar 0,91 artinya hubungan keduanya sangat kuat positif. Ketika pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan naik maka IPM juga naik.
Dalam membangun aspek-aspek tersebut, perlu dilakukan perubahan positif pada masing-masing individu terlebih generasi muda yang nantinya akan melahirkan calon generasi emas. Mulai mengedukasi diri mengenai seberapa pentingnya pangan bergizi dan pendidikan tinggi untuk generasi penerusnya. Generasi mendatang pastinya mencontoh dari apa yang dilakukan generasi sebelumnya. Mulailah membangun kebiasaan olahraga teratur, diawali dengan olahraga kecil apapun. Olahraga kecil yang bisa dilakukan misalnya workout di rumah, jalan santai mengitari danau atau taman, bermain bulu tangkis dengan keluarga atau teman kerja, dan lainnya.
Setelah mengedukasi diri, mulailah menjaga pola makan dan mengakses layanan kesehatan. Memastikan kesehatan diri sendiri bukan suatu hal yang buruk, dengan begitu kita bisa menjalani hidup sehat. Selain itu, mulai belajar mengelola stres untuk kesehatan jasmani dan rohani. Terlebih untuk menangani perekonomian keluarga. Asah keterampilan untuk membuka peluang ekonomi yang lebih baik. Saat ini banyak workshop online baik gratis maupun berbayar keduanya dapat membangun keterampilan diri. Perbaikan diri seperti inilah yang dapat membangun sinergi upaya bersama dalam pemabangunan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan demi generasi emas. Harapan besar dalam membangun generasi emas tumbuh cerdas memerlukan tindakan positif mulai dari generasi sebelumnya. Maka perbaiki mulai dari diri sendiri akan lebih baik.