Mohon tunggu...
Sauqi AbdillaRafi
Sauqi AbdillaRafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertanian Berkelanjutan dan Kearifan Lokal

14 September 2024   18:00 Diperbarui: 14 September 2024   18:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian berkelanjutan dan kearifan lokal merupakan dua konsep yang saling melengkapi dalam menjaga lingkungan dan memenuhi kebutuhan pangan.

  Kearifan lokal, yang merupakan akumulasi pengetahuan tradisional dan praktik  masyarakat, menawarkan solusi yang terbukti bagi pengelolaan sumber daya alam  berkelanjutan.

Memahami Pertanian Berkelanjutan

  Pertanian berkelanjutan adalah sistem produksi pangan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, menjaga kualitas lingkungan, dan memastikan kesejahteraan sosial ekonomi. Prinsip-prinsip utama pertanian berkelanjutan meliputi:


Keanekaragaman: Menjaga keanekaragaman hayati, baik tanaman maupun hewan, untuk meningkatkan ketahanan ekosistem.

Daur ulang nutrisi: Mengembalikan nutrisi ke tanah melalui rotasi tanaman, pupuk organik, dan pengelolaan sisa tanaman.

Pengelolaan air: Mengoptimalkan penggunaan air, mencegah erosi, dan menjaga kualitas air.

Energi terbarukan: Menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari dan angin untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Keadilan sosial: Memastikan praktik pertanian yang adil dan merata bagi semua pihak yang terlibat, termasuk petani, pekerja, dan konsumen.

Kesimpulan

  Pertanian berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal merupakan kunci untuk membangun sistem pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dengan menggabungkan pengetahuan tradisional dan teknologi modern, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun