Di bagian ini penulis tidak membahas mengenai agama mereka saat ini atau yang mendatang, tetapi yang pasti adalah di tahun politik seperti sekarang ini masyarakat Indonesia perlu kecerdasan yang berlipat ganda, supaya tidak sembarang ikutan-ikutan terdampak suatu kejadian atau terpengaruh keadaan lalu ditarik-tarik ke arah politik atau sara. Â
BTP adalah sosok manusia yang seperti kita, dia juga perlu kebebasan dirinya dalam hidup dan mengambil keputusan. BTP bukan patung atau boneka yang sesuka hati kita putar sesuai kemauan kita, dia sosok orang dewasa yang tentunya sudah mengambil keputusan yang paling baik dan masuk akal untuk dirinya.Â
Mari kita posisikan pergumulannya ke dalam diri kita  Selama ia tidak berbuat kejahatan yang membahayakan orang dan negara misalnya membawa senjata tajam, membawa pistol atau menjadi teroris  dan sebagainya, maka tindakan yang berhubungan kepercayaannya dan kehidupannya adalah tanggung jawab beliau dengan Tuhan, dan tindakan kehidupan keluarganya juga tanggung jawabnya. Â
Kemauan kita tidak dapat dipaksakan terhadap orang lain, kita hanya butuh kehendak Tuhan yang perlu ditaatinya secara jelas. Mari kita berdoa supaya  BTP tetap senantiasa menjaga iman kerohaniannya, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan dan tidak berjalan atau berpijak pada jalan yang salah sehingga menyesatkan.Â
Kesaksiannya dalam surat terakhirnya di Mako Brimob , menunjukan kerendahan hatinya, ada keinginan untuk berubah menjadi lebih baik. Kiranya tiada hentinya BTP berkomitmen demikian.
Â
Saumiman Saud
San Francisco, 25 Januari 2019             Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H