Nah jika dugaan ini dianggap benar maka dari indikasi surat di atas nampaknya bahwa rupanya benar seperti ada indikasi pihak ke tiga, namun hal ini tetap merupakan penafsiran saja, yang kebenarannya hanya Ahok dan Veronica dan orang-orang tertentu yang tahu. Dari tulisan tangan Ahok ini jelas sekali bahwa Ahok tahu akan kebenaran firman Tuhan, dan penulis yakin sekali ia sudah mempertimbangkan dengan matang dengan alasan dan fakta yang logis. Namun begitu sayangnya para pendukungnya sampai ada yang  membuat petisi meminta Ahok mencabut gugatan cerainya, sepertinya hal seperti ini baru pertama terjadi di dunia.
Coba perhatikan dengan seksama, yang luar biasa dari kasus berita rumah tangga Ahok dan Veronica ini yang kedua-duanya terus terang cukup dikagumi oleh para pendukung Ahok membuat mereka sedih, bahkan ada pendukung yang menangis, mereka tidak bisa dan tidak pernah membayangkan mengapa hal ini bisa terjadi dalam keluarga Ahok.
Mereka pada lupa bahwa Ahok dan Veronica itu adalah sebenarnya adalah manusia biasa, mereka bisa salah, mereka bisa marah, mereka bisa jatuh. Benar usia pernikahan mereka sudah 20 tahun, namun tetaplah mereka manusia biasa yang bisa terjerumus dalam godaan dan pencobaan. Satu hal yang menarik adalah hingga hari ini, para pendukung Ahok tidak mempersalahkan Ahok maupun Veronica atau bahkan membullynya.
Sebagai penutup, walau secara manusia kita tidak bisa mencegah dan mencampuri urusan pribadi Ahok dan Veronica untuk masalah perceraian ini, karena ini hak mereka dan kepentingan mereka juga, makanya jikalau sudah tiba pada batas ini, kita sebagai orang luar tidak dapat berbuat apa-apa lagi, semua ini hanya tergantung pada Ahok dan isterinya Veronica.
Jika hari ini untuk masalah gugatan cerai Ahok menjadi trending topik yang menggegerkan para pendukung Ahok bahkan pembencinya di dunia, itu karena dia adalah seorang tokoh, idola, profi; yang sangat dikagumi dan disegani. Â Penulis yakin bahwa para pendukung Ahok itu sangat berharap agar berita itu tidak benar dan keluarga Ahok itu rukun kembali dan utuh, apalagi mengingat ke tiga orang anaknya yang masih remaja.
Namun jika berita itu benar, memang perlu proses, dan sesuai iman kepercayaan Agama, maka kita hanya menyerahkan secara total persoalan ini kepada Tuhan, dan selanjutnya dibarengi dengan pertobatan, pengampunan, penerimaan, dan cinta kasih dari dua belah pihak; demikian juga pihak-pihak yang mengganggu harus disingkirkan. Â Kelembutan hati mereka berdua sangat diperlukan dan penerimaan diri apa adanya.
Teriring doa, semoga kita mendengar berita gembira tentang keluarga Ahok dalam waktu dekat ini. "Demikian mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu, apa yang telah  dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19 : 6)  Kiranya kasus keluarga Ahok ini sekaligus menjadi pembelajaran bagi setiap keluarga, mungkin belum telat untuk kembali saling lebih mengasihi dan setia. (SS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H