Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fenomena Ahok

28 Maret 2016   23:30 Diperbarui: 28 Maret 2016   23:50 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Fenomena Ahok | Koleksi Pribadi - edited"][/caption]AhokSebutan Ahok menjadi popular tatkala masuk ajang politik

Walau perjuangan kerasnya harus ditempuh dengan berbagai konflik

Warna kulit, agama, asal-asul selalu saja dipakai lawannya untuk kritik

Ketegasan, cara memimpinnya selalu dianggap sebagai polemik

 

******

Namun semua ulah mereka itu membuat Ahok semakin ciamik

Lawan politiknya satu-persatu nampaknya mulai tak berkutik

Salah sendiri, carilah perhatian dengan cerdik bukan dengan licik

Tidak seperti Ahok yang menawarkan permainan yang memang cantik

 

******

Dalam waktu singkat, para lawan politik si Ahok itu muncul

Dari yang masih berkonsep jadul, hingga mereka yang kepala gundul

Dari yang seragam religius hingga yang berkumis jambul

Dari yang berkomentar ngawur   hingga yang berpikir di dengkul

 

******

Mereka serempak kompak berkumpul untuk menantang Ahok bertarung

Visi dan misi mereka sama hanya ingin agar Ahok jatuh tersandung

Mereka berkumandang kompak Asal bukan Ahok , tapi biar si linglung

Padahal mereka pura-pura buta terhadap hasil karya Ahok yang agung.

******

Segala cara dipakai oleh para lawan asal saja Ahok dapat dikalahkan

Ada yang rela “memungut sampah di lapangan

Ada yang bangun dan ber- Olah Raga pagi di taman

Ada pula yang ber SMS ria dan bahkan rela menjadi wakil jabatan

 

******

Mestinya mereka tahu bahwa kepopuleran Ahok itu semakin mengganas

Namun ada saja yang sesumbar hendak terjun turun dari atas Monas

Teman-teman Ahok tidak peduli dan membuat lawannya makin ganas

Makanya satu persatu lawan si Ahok menjadi tersingkir dan terhempas

 

******

Bersainglah yang sehat jangan memakai fitnah yang terselubung

Lebih baik dewasa dengan  program yang tinggi membumbung

Dari pada selalu ngomong negatif akhirnya masyarakat yang bingung

Contohlah Ahok membangun kota dengan program berkesinambung

 

Saumiman Saud

Media, Maret 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun