[caption caption="Ilustrasi Taxi: shutterstock.com"][/caption]Taxi
Dag dig dug jantungku bergetar-getar
Engkau berjalan dengan mulus di jalan tol yang datar
Kadang cepat dan macet makanya jalanmu berputar-putar
Aku hanya mengelus dada pura-pura tak merasa gentar
Â
Belum lagi panas terik matahari terasa membakar
Bau keringat yang membuat nafsu menjadi hambar
Aku tak betah lama bukan berarti aku tak sabar
Sebab makin lama maka makin membuat dompet melebar
Â
Bersamamu di perjalanan aku hampir tidak bisa berkelakar
Suasana sumpek membuat perasaan semakin gusar
Belum lagi ditambah isu kejahatan yang membuat gemetar.
Hampir pula saja menumpah amarah di bawah sadar
Â
Hanya karena angkutan lain saja yang saat ini sudah berpencar
Karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman yang gencar
Lalu lintas padat di kota , membuat perjalanan tidak lancar
Aku masih butuh alat angkutan biar tugasku tidak terlantar
Â
Karena tidak ada pilihan lain maka terpaksa minta diantar
Itupun melihat argometermu melompat hidupku bisa tergelepar
Tiba-tiba sainganmu muncul dengan system online yang cetar*)
Saat inilah anda baru mulai sadar dan merasa kurang pintar
Â
Menghadapi saingan tidak perlu dengan cara membuat namanya cemar
Seperti yang dilakukan oleh para politikus saat ini terhadap mereka yang tenar
Cukuplah memperbaiki diri dengan baik dan benar
Supaya penampilanmu tidak menjadi usang dan terdampar.
Â
*)Cetar : hal yang spektakuler
Â
Saumiman Saud
Media Maret 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H