Apa sebabnya bisa timbul kebencian di dalam diri seseorang? Kebencian itu timbul dimungkinkan karena menerima perlakukan yang tidak adil yang sedikit demi sedikit akhirnya timbul rasa kebencian seseorang terhadap yang lain. Perbedaaan tingkat ekonomi, persaingan dalam bisnis, rasa perhatian dari atasan yang berbeda, merasa kurang dihargai, dicurangi, dihina dan sebagainya, semua bisa menimbulkan rasa kebencian. Kebencian itu tidak muncul mendadak, tetapi kebencian itu bisa muncul bertahap karena ia merasakan perasaan dirugikan yang terulang dan terulang lagi.
Ada orang yang dibenci, namun ia sendiri tidak mengetahuinya. Seorang pimpinan atau bos misalnya hanya karena bawahannya takut kepadanya maka ia tidak pernah merasakan bila sebenarnya ia sangat dibenci sekali oleh bawahannya. Seorang tetangga karena ia memiliki mobil mewah ditambah wajah yang cantik, ia tidak pernah merasakan bila ia sebenarnya sangat dibenci oleh isteri tetangganya hanya karena sang tetangga merasa tersaingi. Rasa kebencian adalah hak yang sangat personal dari seseorang, kita tidak sanggup melarang apalagi mengatasinya; jadi semuanya tergantung pada kedewasaan dan kerohanian orang tersebut. “Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang” ( I Yohanes 2:9 )
Ada orang sangat pintar menyimpan perasaan bencinya kepada orang lain, itu sebabnya bila mereka bertemu seakan-akan mereka itu sangat akrab dan baik sekali, sehingga di dalam pemikiran orang banyak, mereka ini sangat harmonis. Itulah yang barang kali disebut orang “musuh dalam selimut”. Siapa saja yang bisa kita benci atau dibenci? Bagaimana kebencian itu bisa terjadi? Berikiut ini ada beberapa kasus yang menyebabkan kebencian seseorang.
1. Rasa benci bisa terjadi karena Fitnah
Jaman sekarang adalah jaman komunikasi, sering kali apa yang kita ucapkan tanpa adanya saringan terutama yang kita ketik dalam email, massagem atau komentar dalam media sosial dapat menimbulkan masalah. Herannya ada orang yang suka mengutip sepenggal kalimat-kalimat panjang yang diucapkan orang dan dianggap kesimpulannya, padahal yang mengucapkan tidak bermaksud begitu. Dengan demikian bagi yang mendengarnya akan terjadi salah pengertian. Nah kesalahpahaman yang dengan sengaja diperbesar itrulah fitnah. Biasanya fitnah itu adanya keterlibatan orang ke tiga, fitnah dapat membuat sahabat baik menjadi musuh besar. Itu sebabnya kita perlu kedewasaan di dalam hikmat dalam melihat hal dan mengambil keputusan. Jangan terpancing emosi dan dipengaruhi orang lain; sehingga kita tidak terjebak dengan rasa benci yang sebenarnya tidak mestinya terjadi dalam hidup kita.
2. Rasa benci bisa terjadi karena Persaingan
Persaingan itu sebenarnya baik karena masing-masing orang ingin berusaha menjadi dan mendapat yang terbaik, Sekali lagi jikalau kita tidak dewasa dalam bersaing maka di dalam persaingan ini akan timbul masalah. Teman yang baik sekalipun akan menjadi musuh berbuyutan hanya karena persaingan yang tidak secara dewasa ini. Persaingan yang dewasa adalah bila kiyta mengalami kekalahan tidak merasa sakit hati , sebaliknya bila beroleh kemenangan tidak merasa tinggi hati.
3. Rasa benci timbul karena adanya perbandingan
Seorang suami yang suka sekali membandingkan istrinya dengan wanita yang lain, maka wanita itu akan dibenci sekali oleh sang istri demikian sebaliknya. Oleh karena itu, seorang yang dewasa ia akan menjadi dirinya bukan menjadi orang lain. Ia boleh saja belajar akan keberhasilan orang lain, tetapi dirinya adalah dirinya sendiri. Jangan paksa seseorang itu menjadi orang lain, termasuk orang tua jangan paksakan anak-anaknya seperti anak orang lain. Melihat anak orang lain pintar bermain piano, maka anda cepat-cepat mengeluarkan pendapat, dan berkomentar kepada anakmu. “Lihat anak itu, pintar bermain piano? Bagaimana dengan kamu, hanya pintar main game.” Perbandingan seperti ini tidak benar, sebab anak anda belum pernah belajar piano bagaimana bisa dibandingkan dengan anak orang lain yang sudah latihan piano bertahun-tahun. Amsal 10:12 Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.
4. Rasa benci timbul karena disakiti
Rasa benci karena disakiti ini sering kali timbul dari orang-orang dekat, misalnya suami dan istri atau dengan anak-anak. Istri atau suami yang merasa dikhianati oleh pasangannya karena tidak setia misalnya dapat menimbulkan kebencian yang sulit sekali terobati. Anak-anak yang merasa ditelantarkan oleh orang tua juga merasa sangat sulit untuk menerima mereka kembali. Kebanyakan yang lebih kuat adalah tatkala orang tua disakiti anak-anak, mereka lebih panjang sabar, kasihnya lebih besar, dan ada banyak orang tua karena kedewasaannya gampang sekali berdamai kembali dengan anak-anaknya.