Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jangan Munafik, Bagi yang Merayakan Hari Ibu

22 Desember 2015   13:49 Diperbarui: 22 Desember 2015   17:32 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba evaluasi diri, ibumu itu yang melahirkan kamu, di mana dia saat ini, apakah engkau terlantarkan dia?

Coba evaluasi diri, apakah begitu sibuknya engkau hingga tidak ada waktu untuk ibumu?

Coba evaluasi diri, apakah perhatianmu kepada ibumu hanya pada hari ibu ini? Lalu foto profilmu di media sosialpun engkau ganti dengan foto bersama ibumu, orang berpikir engkau sangat sayang pada ibumu? padahal......

Dulu tatkala saya masih di Indonesia, masih belum tahu menahu tentang negara Amerika, saya berpikir baik sekali anak-anak jemaat yang tinggal di luar negeri, boleh dibilang hampir setiap tahun mereka mengirim tiket buat orang tuanya dan mertuanya khususnya si ibu main-main ke Amerika, pasti bahagia sekali ibu tersebut. Lalu tatkala saya sudah berada di sini barulah mulai tercelik mata ini, rupanya ada banyak anak (tidak semua) yang meminta ibunya datang ke rumahnya bukan untuk dibawa jalan-jalan atau tamasya, tetapi untuk menjaga anak-anaknya. Soalnya di sini mahal jika membayar pembantu, lumayan ada ibu, gratis lagi.

Hari ini, apa yang engkau lakukan terhadap ibumu? Apakah engkau memperlakukannya dengan baik? Sebagai peringatan keras, anak-anakmu melihat apa yang engkau lakukan terhadap ibumu, mereka akan mencontoh apa yang engkau lakukan. Apabila engkau memperlakukan dan bersikap jahat terhadapnya, maka jangan pernah merasa heran bila tiba saatnya engkau diperlakukan anakmu seperti itu juga. Oleh sebab itu bagi yang ibunya masih hidup, perlakukan dan sayangilah mereka.

Jangan munafik, sebab ada banyak orang yang saya lihat dengan mata kepala sendiri memperlakukan ibu kandung mereka dengan jahat. Ntar di hari ibu dia masih tidak sungkan ngomong Selamat Hari Ibu. Lalu pada saat ibunya meninggal dunia, barulah menangisnya keras-keras, bila perlu memakai microphone. Orang-orang di sekitar berpikir bahwa ia sangat sayang dan dekat pada ibunya, padahal....mustahal.  Ini namanya munafik, ini juga namanya pencitraan diri. 

Biarlah di hari ibu ini , masing-masing kita sadar bahwa bagaimanapun ibu kita tetaplah ia adalah ibu kita, kita tidak dapat menyangkalnya. Hormatilah dia dan perlakukan dia dengan baik, walaupun kadang ada orang yang memiliki ibu yang “jahat”,  namun sebagai anak kita tetap tidak berhak memperlakukan yang jahat kepadanya. Rayakanlah hari ibu itu setiap hari, bukan hanya hari ini saja. Bila rumahmu jauh, telpon dia saat ini, bila dekat dan ada kesempatan , kunjungi dia dan temui dia, bila tinggal bersama, rayakan bersama dia, bila engkau ada persoalan dengan ibumu sehingga terjadi pertikaian hingga hari ini, sebagai anak, datanglah kepadanya, minta maaf; walaupun, mungkin anda tidak salah namun apa salahnya minta maaf kepadanya. Lakukan selama kesempatan ini masih ada.......lakukanlah

Saud, Des 2015

Selamat Hari Ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun