“Jikalau saya mempunyai seribu nyawa,
maka semuanya akan saya berikan buat Tiongkok.”
Taylor meninggal dunia pada tahun 1905, dan saat itu masih sempat melihat hasil pelayanannya. Banyak orang yang menyebut Hudson Taylor sebagai pelopor Misi-misi Iman. James Hudson Taylor, sampai keturunan ke tiga, masih merupakan keluarga yang sungguh-sungguh cinta pada Tuhan, terutama dalam hal pekerjaan misi.
Buku-buku yang ditulis Taylor adalah China : Its Spiritual Need and Claims (1865); A Retrospect (1884, juga To China with love andHudson Taylor), dan Union and Communion (1894). Tulisan Taylor selalu berbentuk devosional yang alami, perhatiannya selalu tertuju pada Kitab Kidung Agung, semua ini membuka pikiran terhadap akar pertumbuhan kerohaniannya. Untuk mengerti lebih mendalam tentang kehidupan dan pekerjaan pelayanannya, kita dapat membaca dua jilid buku hasil karya Dr. and Mrs. Howard Taylor, Hudson Taylor in Early Years (1911), danHudson Taylor and the China Inland Mission (1918).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H