Ketika saat ini sebagai mahasiswa, pekerja, pengusaha, semua ada kesukarannya; namun kalau mau maju, kesukaran dan penderitaan itu harus dikalahkan, dan hanya orang percaya saja dikaruniakan kekuatan untuk itu. Beberapa waktu yang lalu saya sempat mendengar kesaksian dari salah seorang teman gereja., Beliau mengatakan pada saat-saat pertama datang ke Amerika beliau menghadapi berbagai tantangan. Selain bahasa yang masih perlu dipelajari , juga dalam hal pekerjaan di kantor. Pernah setelah bekerja beberapa tahun ia dipecat dari pekerjaan, dan hal semacam begini biasa di Amerika. Pada waktu itu beliau sangat bergumul, terutama, dalam hal keuangan. Namun ternyata Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anakNya, sebab dalam masa-masa tidak ada pekerjaan, pemerintah memberikannya bea siswa untuk sekolah lagi dan membiayai kehidupannya. Ia merasa penderitaan yang dialami memilki hikmah tersendiri, saat ini karaena beliau melanjutkan sekolah pada masa pengangguran itu, maka sekarang telah mendapat pekerjaan lebih baik lagi karena sudah menempuh pendidikan yang lebih tinggi. (saumiman Saud)
 *) Penulis bertugas di San Francisco, bisa dikontak via email; saumiman.saud@cebc.net , bila anda suka dengar via audio sila klik : https://www.youtube.com/watch?v=Rn4v3G2WFKs
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H