Revolusi Mental orang percaya adalah perubahan dan perkembangan dalam berpikir dan gaya hidup baik pada sisi “Rohani Manusianya” dan “Jasmani Pelayanannya”. Keberhasilan penerapan hidup orang percaya tergantung pada Revolusi Mental Rohani dan Jasmaninya sebagai kewajiban untuk bekerjasama dalam memproduksi nilai lebih untuk kebutuhan menggantikan intelek teoritis menjadi intelek praktis, supaya tujuan utama kehidupan orang percaya menular kepada orang lain. Jikalau sisi manusia difokuskan hanya pada pengajaran dan mengabaikan iman, maka prakteknya bakal sia-sia; sebaliknya jikalau kita sangat ekstrem dengan “iman” saja dan mengabaikan pengajaran maka dasarnya juga timpang.
Revolusi Mental orang percaya harus mencakup perubahan menuju yang lebih baik dari kedua sisi, supaya orang percaya itu benar-benar dewasa dalam arti berkarakter kekristenan, maksudnya bukan dewasa karena umurnya saja, itu namanya tua. Dewasa yang dimaksud adalah dewasa dalam hidup yang berjalan dalam Kristus.” Apa itu Revolusi Mental? Revolusi adalah suatu perubahan yang sifatnya cepat, drastis, dahsyat, progresif; lawannya adalah Evolusi yang sifatnya pelan, lama. Ada banyak hal dalam kehidupan orang dan orang percaya harus diselesaikan dengan drastis. Salah satunya adalah “masalah”, hal ini harus diselesaikan dengan cara revolusi. Seseorang yang ketahuan korupsi tahun ini, kita tidak bisa mengatakan kepafdanya “Awas ya, hari ini anda ketahuan korupsi 2 M, ntar tahun depan harus dikurangi menjadi 1M, tidak bisa katakana begitu; namun harus segera diberantas dan dipoutuskan saat ini.
Revolusi Mental, istilah yang menjadi trending topik di media sosial ini ternyata mengundang kontroversi. Jargon dan istilah yang dipakai Jokowi-Jusuf Kalla dalam Debat Capres Juni -Juli 2014 yang lalu, ternyata bukan istilah baru, istilah “Revolusi Mental” pertama kali dipopulerkan oleh Bapak Sosialis-Komunis Dunia yg bernama Karl Marx, pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Filosofis Atheis Young Hegelian yang sangat terkenal di Berlin. Karl Marx muda waktu itu aktif di perkumpulan Pemuda Hegelian yang merupakan kelompok ekstrim kiri anti Agama yang beranggotakan para Dosen Muda dan pemuda ekstrim kiri, istilah “Revolusi Mental” ini dibuat untuk program cuci otak dalam pengembangan faham Sosialis-Komunis dikawasan Eropa yang kapitalis, karena Agama yang dogmatis dianggap sebagai penghambat dalam pengembangan faham Komunis .Istilah “Revolusi Mental” juga dipopulerkan oleh pendiri Partai Komunis China yg bernama Chen Duxiu bersama temannya yg bernama Li Dazhao sebagai doktrin dan cuci otak kepada para buruh dan petani dalam menentang kekaisaran China. Topik ini cukup ngetrend, karena belakangan ini dipopulerkan oleh Presiden Jokowi, oleh sebab itu saya merasa tertarik , maka tidak ada salahnya bila kita coba mengambil topik semacam ini untuk dibahas secara praktis dalam sisi kehidupan orang percaya. Coba lihat beberapa tokoh Alkitab yang terjamin hidunya, mentalnya benar-benat kuat dan tak tergoyah.
Di bawah ini ada beberap tokoh yang berhasil dihimpun sebagai contoh positif yang dapat kita pelajari sebagai inspirasi, secara khusus kita melihat kehidupan mereka dari sudut praktisnya.
1. Yusuf
Yusuf merupakan anak kesayangan Ayah, mungkin juga manja; suka bercerita terutama cerita mimpi. Hal semacam ini tidak disenangi oleh saudara-saudaranya. Oleh sebab itu maka Yusuf dijual ke Mesir dan dijadikan budak di sana. Mental Yusuf diuji, sebagai seorang budak belian yang hidup di negri asing, sudah tidak memiliki apa-apa lagi,. Komunikasi dengan famili juga tidak ada lagi, sementara saudara-saudaranya membencinya. dalam hal ini tentu ia memiliki mimpi agar suatu hari hidupnya lebih baik. Saya sangat yakin jikalau ada kesempatan untuk hidup lebih baik pasti segera diraih. Godaan istri Potifar ditemplak oleh Yusuf, ia lebih rela masuk penjara dari pada main gila dengan istri Potifar. Inilah Waw nya Yusuf.
2. Daniel
Kita tahu bahwa Daniel juga merupakan seorang pemuda yang hidup dalam jaman pembuangan. Sebagai seorang muda tentu dia bercita-cita tinggi terutama mengenai masa depannya. Hidup di negeri lain dengan tawaran yang Waw, tetapi harus mengorbankan kepercayaannya, Daniel menolak. Ia lebih memilih hidup setia oada Tuhan yang dia sembah dari pada mengkhianatinya.
3. Ayub
Ayub adalah orang yang saleh dan jujur, Alkitab mencatat demikian. Ia setia pada Tuhan pagi siang dan malam. Ia juga senantiasa berdoa pada Tuhan minta pengampunan untuk anak-anaknya setiap hari, karena anak-anaknya pesta terus tiap malam, ia takut mereka berdosa tanpa pengampunan. Atas bujukan iblis Tuhan ijinkan Ayub menderita sakit dan miskin. Tetapi Ayub berkata “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.” Inilah Waw nya bagi Ayub. Tuhan Yesus, Jangan berpikir bahwa Yesus tidak pernah digoda iblis, waktu Dia puasa 40 hari, iblis juga menggoda Dia. Saat lapar godaan datang , godaan jabatan dan harta. Semua itu tidak berpengaruh sedikitpun pada Yesus. Godaan itu di templak Yesus sehinga iblis keok. Waw nya Yesus.
Alkitab tidak hanya menampilkan orang-orang yang berhasil saja, tetapi ia menampilkan penampilan yang gagal juga. Alkitab begitu tranparan menyoroti mereka yang jatuh, mentalnya tidak kuat. Nah semua ini sebagai bahan pelajaran di dlam hidup kita supaya di tahun-tehun mendatang tidak terulang lagi.
1. Gehazi
Waktu itu Naaman panglima Aram menderita sakit kusta, dia datang kepada Nabi Elisa minta kesembuhan. Elisa tidak serta-merta menghadap Naaman, tetapi ia minta Naaman pergi ke sungai mandi 7 kali. Awalnya Naaman marah, tetapi akhirnya ia ikut juga. Setelah itu ia memberikan sedikit imbalan ke Nabi Elisa, namun nabi Elisa tidak mau menerima, tetapi diam-diam Gehazi menerimanya. Inilah letak kejatuhan mental Gehazi, Ia dihukum Tuhan dengan penyakit kusta.
2. Akhan
Bacaan Yosua 7:1-26 Jika kita pelajari latar belakang kejadian ini adalah berawal dari ketika Tuhan memimpin bangsa Israel menduduki kota Yerikho. Saat itu, Tuhan memerintahkan agar kota Yerikho dengan segala isinya harus “dikhususkan” (NIV “devoted”, dipersembahkan) bagi Tuhan; yang artinya, barang-barang dari kota itu harus dimusnahkan, kecuali yang berupa emas dan perak harus dibawa dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan Tuhan (Yos. 6:17). Akan tetapi, Akhan telah mencuri dan menyimpan barang-barang yang “dikhususkan” bagi Tuhan, untuk dirinya sendiri! Akibat perbuatan Akhan ini menyebabkan kegagalan dan kekalahan bangsa Israel dalam menghadapi penduduk kota Ai. Selain itu, dosa Akhan pada akhirnya menghancurkan hidupnya dan juga seluruh keluarganya
3. Daud
Penguasaan diri Daud diuji juga, tatkala ia duduk santai di soto rumah ia melihat seorang wanita cantik sedang mandi. Ia menghampirinya seperti suami-istri, dan singkat cerira Batsyeba itu hamil. Daud jatuh gagal menjaga hidupnya, mentalnya belum lus revolusi. Sudah saatnya hidup kita memiliki perubahan, jika hari ini kita hidup tanpa pengharapan, maka hari ini kita tawarkan pengharapan kepada anda. Bila anda hanya berharap pada harta, dolar, anak, orang tua, perusahaan tempat anda kerja, bisnis anda, semua itu merupakan pengharan yang sementara. Anda akan cepat sakit jantung bila mendengar dolar naik turun tidak karuan, tidur tidak nyenyak makan tidak enak tidak tidak lelap. Namun bila pengharapan kita ditujukan kepada Tuhan, dalam kontek ini Tuhan Yesus, maka pengharapan kkita menjadi Waw, inilah Revolusi Mental yang kita harapkan.
4. Ananias dan Safira
Dalam Kisah Para Rasul dituliskan dua nama ini, Ananias dan Safira. Mereka suami istyri sepakat hendak mepersembahan kepada Tuhan sejumlah harta. tetapi tiba saatnya mereka tidak melakukannya. Tuhan akhirnhya menghkum mereka. Tidak dapat menepati janji dan hidup curang.
Perlu dingat bahwa:
Perubahan memerlukan rencana
Perubahan memerlukan Perbaikan
Perubahan memerlukan Pengorbanan
Perubahan memerlukan Kerelaan
Perubahan memerlukan hati yang tega
Perubahan memerlukan kesabaran
Perubahan memerlukan Penguasaan hidup
Perubahan memerlukan kerja sama
Perubahan memerlukan tenaga
Perubahan memerlukan dukungan sekitar
Perubahan memerlukan keberanian Perubahan memerlukan keputusan
Perupahan memerlukan waktu yang tepat
Perubahan memerlukan ketegasan
Perubahan memerlukan apa lagi ya??
Bagaimanapun yang dinamakan perubahan itu selalu memakan korban. Yang sederhana saja, jika kita mau rehab rumah, ya rumah lama jadi korban. Jika kita mau model rambur bagus ya model lama jadi korban. Mau punya mobil baru mobil lama jadi korban. Mau menikah, hidup senang-senang waktu lajang jadi korban. Mau sekolah, yang harus korban belajar yang baik. Masih banyak lagi, ini baru dari segi praktis. Belum lagi segi ekonomi, bahakan Teologi. Ayo, jadilah orang Indonesia yang dewasa, Mental kuat, mental baja......
Media Agustus, 2015
Saumiman Saud, San Francisco
*)Penulis adalah alumni SAAT, Malang saat ini bertugas di San Francisco.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H