Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Reformator, Martin Luther

21 Agustus 2015   05:20 Diperbarui: 21 Agustus 2015   05:41 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara Luther menanti saat-saat kutukan dari Paus ia sempat menulis banyak karangan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan 95 dalil yang ditempelkan di pintu gerbang gereja istana Wittenberg. Diantara sejumlah karangannhya tiga diantaranya yang cukup penting adalah; 1. Kepada Kaum Bangsawan Kristen Jerman tentang perbaikan masyarakat Kristen Dalam buku ini Luther menyerang dan menolak habis-habisan apa yang disebut tiga tembok Yerikho dari Paus. Maksudnya Paus berkuasa atas kaum awam, Paus saja yang berhak menafsirkan Alkitab dan hanya Paus saja yang berhak memanggiul konsili. Luther mengatakan seseorang yang sudah percaya kepada Kristus mempunyai tiga jabatan imamat yakni Raja, Imam dan Nabi. tidak ada bedanya Paus, Imam dan Nabi denan raja, bangsawan, tukang-tukang dan para petani. Hanya ada satu tubuh dan Kristus sebagai sang Kepalanya. 2. Pembuangan Babel untuk Gereja Buku ini ditujukan untuk para sarjana, teolog dan pejabat gereja. Tulisan ini terutama membahas tentang sakramen-sakramen. Menurut Luther ke tujuh sakramen yang ada di dalam Gereja Katolik Roma menawan seorang Kristen sejak kecil sampai ke liang kubur. Padahal menurut firman Tuhan hanya ada dua sakramen yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus yakni Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Luther menolak ajaran transsubstansiasi. Ia mengajarkan tentang koexistensi dalam tubuh dan darah Kristus, dengan dan di bawah roti dan anggur. Keduanya sungguh-sungguh hadir namun yang satu kelihatan dan yang lainnya tidak kelihatan. Luther mengantikan ajaran transsubstansiasi dengan ajaran ko-substansiasi. 3. Kebebasan seorang Kristen Ini adalah buku Etika.

Luther merumuskan kebebasan Kristen dengan dua rumusan yang tampaknya bertentangan sebagai berikut: "Seorang Kristen adalah bebas dari segala ikatan dan bukanlah hamba siapapun; seorang Kristen adalah terikat kepada segala sesuatu dan hamba kepada semua orang". Orang Kristen itu bebas dari hukum atau Taurat apapun dan tidak terikat pada peraturan yang dikeluarkan oleh siapapun, namun kebebasan itu bukanlah kebebasan dari Kristus, tetapi kebebasan dalam Kristus. 15 Juni 1520, surat resmi dari Paus dikeluarkan untuk meminta supaya Luther mencabut segala pandangannya dalam tempo 60 hari. 10 Desember 1520, Luther membakar surat resmi yang dikeluarkan oleh Paus. Tindakan ini merupakan pemutusan hubungan dengan Gereja Katolik Roma. Kemudian keluarlah surat kutukan dari Paus pada tanggal 3 Januari 1521, dan sekarang Luther berada di bawah kutukan gereja. Bulan April 1521 Kaisar Karel V mengadakan rapar di kekaisaran Worms. Martin Luther diundang untuk mempertanggung-jawabkan perbuatan-perbuatannya berikut juga karangannya. 18 April 1521 Luther mengadakan pembelaan diri. "Maukah engkau menarik kembali buku-buku yang telah engkau akui sebagai karanganmu itu?" tanya Von der Ecken. Lalu Luther dengan suara tegas dan penuh keberanian menyampaikan pidato pembelaannya."Pertama-tama saya minta maaf karena saya tidak menyebutkan gelar-gelar yang anda miliki, sebab saya berasal dari suatu biara yang tidak mengetahui banayak tentang hal-hal itu.

Buku-buku yang saya tulis itu terutama berisi hal-hal yang membangun, membina iman dan kesulilaan. Baik teman maupun lawan, sependapat bahwa semua ini adalah buku-buku yang baik. Jadi adalah merupakan hal yang sangat bodoh bila saya menarik buku-buku itu kembali." 25 Mei 1521 dikeluarkanlah Edik Worms yang isinya antara lain; "Luther dan para pengikutnya dikucilkan masyarakat, semua buku-buku Luther harus dibakar dan Luther harus ditangkap dan dibunuh oleh siapapun dan di manapun juga." Tatkala Luther melintasi hutan, tiba-tiba saja ia disergap oleh pasukan kuda yang bersenjata. Luther kemudian di bawa dan disembunyikan di Puri Wartburg atas perintah Frederick yang budiman. Luther tinggal di sini kurang lebih sepuluh bulan dengan memakai nama samaran Junker Georg. Di Puri Wartburg ini Luther menyelesaikan karyanya yang lain yakni terjemahan PerjanjianBaru dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Jerman. Sementara Luther bersembunyi terjadi huru-hara di Wittenberg, Carlstads muncul dan menilai apa yang dilakukan oleh Luther bukan berusaha menghapus segala sesuatu yang berbau Katolik Roma. Ia juga memprotes hidup membiara yang menganjurkan para biarawan tidak boleh menikah. Perubahan-perubahan ini memang didukung oleh Luther, tetapi kemudian Carlstads dipengaruhi oleh nabi-nabi dari Zwickau yang sifatnya radikal dan merusak. Mereka menyerang gereja-gereja dan altar-altarnya dihancurkan. Huru-hara ini tidak dapat dikendalikan oleh Frederick yang budiman. Peristiwa ini didenagr olehLuther dan ia secepatnya datang kembali ke Wittenberg . Ia memulainya dengan jalan berkhotbah selama seminggu penuh untuk menenteramkan suasana kacau itu. Menurut Luther Reformasi gereja tidak dapat dilakukan dengan kekerasan seperti ini. Luther mengecam keras apa yang dilakukan Carlstads, menghardiknya sehingga Carlstads mengungsi ke Swiss. Mei 1525, Luther meminang Catharina Von Bora sebagai istrinya.

Pertalian cinta kasih sepasang suami-istri ini bertambah berat tatkala pada tanggal 7 Juli 1526 lahir seorang anak laki-lakinya. Luther menyambut anaknya Luther Jr, dengan penuh sukacita "Sudah datang seorang Luther kecil!" Reformasi yang diperjuangkan Luther melahirkan gereja yang disebut Protestan, ada yang mengatakan karena Luther mengadakan protes. Gereja-gereja yang beraliran Lutheran saat ini tersebar di seluruh penjuru dunia. Semangat Luther, seharusnya menjadi semangat setiap orang-orang percaya. Keberanian Luther seharusnya menjadi keberaniaan setiap kita. Kesetiaan Luther seharusnya juga dimiliki oleh orang-orang Kristen masa kini. Tahun 1537 Luther kembali mengarang suatu karangan yang menguraikan pokok-pokok iman gereja Reformatoris. Untuk keperluan jemaat dan para pendeta Luther juga mengeluarkan buku Katekismus KecilanKatekismus Besar. Martin Luther dipanggil ke sisiNya pada tanggal 18 Februari 1546 dalam usianya yang ke 62 tahun di Eisleben. Motto pelayanan Luther yang luar biasa adalah: "Aku tidak akan mati, tetapi hidup dan memberitakan karya-karya Tuhan" Inilah pengajarannya, inilah hidupnya dan inilah berita yang disampaikannya. Memang kita tidak menghormati Luther sebagai orang yang aneh atau luar biasa, sebab sesungguhnya ia memang orang biasa yang Tuhan percayakan kepadanya tugas yang luar biasa. Tetapi saya yakin kita tetap mau mendengarkan kesaksiannya dan sejalan dengan apa yang diucapkan Melanchthon, "berterima kasih kepada Doktor Martin Luther yang terhormat itu, karena ia telah mengajarkan Injil yang benar itu kepada kita."

Riwayat Hidup Martin Luther

 

Saumiman Saud

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun