Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tiga Rahasia Bebas dari Benang Kusut

29 Juli 2015   10:13 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:49 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TIGA RAHASIA BEBAS DARI BENANG KUSUT KEHIDUPAN

( Mazmur 3 : 1-9)

Setiap orang memiliki “masalah” dalam hidupnya, itu yang kita sebut dengan kehidupan. Bila ingin semua masalah itu hilang di dalam hidup ini, maka dunia kehidupan bukan tempatnya. Oleh sebab itu hanya orang yang sudah menempati tanah ukuran satu kali dua meter tanah yang tidak memiliki masalah. “Masalah” yang dihadapi manusia ada dua macam. Macam yang pertama adalah masalah yang tidak diinginkan dan datangnya tidak terduga, misalnya kecelakaan, bencana alam, kematian, sakit, dihina, dikhianati, dirampok dan sebagainya, semua masalahnya ini masih tergolong masalah yang normal terjadi dalam kehidupan. Namun ada macam ke dua yakni masalah yang kita buat sendiri, misalnya miskin karena judi, kecelakaan karena balapan mobil, sakit karena narkoba, ditangkap polisi karena korupsi dan kejahatan. “Masalah” tidak pandang warna kulit, tidak pandang pendidikan, tidak pandang miskin atau kaya, ia akan datang menimpah hidup kita mendadak dan tidak diundang. Mazmur 3 mencatat “Masalah yang dihadapi oleh Raja Daud, masalah yang sederhana tetapi rumit, itulah yang saya sebut dengan benang kusut. Daud bermasalah dengan anaknya Absalom. Masalah ini datang dengan sendirinya, karena Absalom hendak mengkudeta jabatan Daud sebagai raja. Absalom menghasut sana-sini supaya pengaruh atau pendukung ayahnya itu berkurang atau mengalih mendukungnya. Masalah yang lain yang dihadapi oleh Daud adalah masalah Uria dan Batsyeba, kalau masalah ini adalah masalah yang dibuat oleh Daud sendiri. Semua orang lagi berperang, namun Daud santai berada di atas sotoh rumah. Matanya memandang seorang wanita sedang mandi. Singkat cerita ia berjinah dengan wanita itu. Terakhir diketahui wanita itu bernama Batsyeba istri dari prajurit yang bernama Uria. Selain itu Daud juga berhadapan dengan berbagai masalah, awalnya masalah dengan saudara-saudranya dalam keluarga, masalah raja Saul yang iri padanya karena pamornya direbut Daud. Dengan masalah yang bertubi-tubi begini bagaimana Daud bertahan? Mari kita lihat kunci rahasianya……..

 

1. MEMBAWA MASALAH MENGHAMPIRI TUHAN

Jabatan Daud sebagai raja, orang nomer satu di Israel, maka apa saja yang mau dilakukan pasti bisa. Ia bisa saja mengarahkans para pengawalnya dan prajuritnya untuk segera membunuh Absalom yang memberontak, namun hal ini tidak dilakukannya. Daud menyerahkan permasalahannya kepada Tuhan. Pada ayat 1 dan 2 , Daud mengatakan bahwa banyak musuh mengelilingi dia, bahkan mereka sudah bangkit; artinya musuh itu bukan hanya berdiam diri tetapi mulai bergerak hendak menyerang. Bila musuh banyak tetapi diam saja ngak masalah, sama dengan apabila kita punya hutang banyak jika tidak ditagih tentu masih aman-aman saja. Di ayat 4-5 Daud mau katakan bahwa walau musuh banyak mengelilingi, dia tidak takut karena dia ada pertolongan yang siap sedia membantu setiap saat. Ia tidak mengandalkan manusia, karena toh anaknya sendiri juga tidak dapat diandalkan. Daud hanya mengandalkan Tuhan, maka ia menjerit pada Tuhan.

 

II. MENYERAHKAN MASALAH KEPADA TUHAN

Membawa masalah dan menyerahkan dua hal yang berbeda. Membawa berarti masih di tangan kita, meneyrahkan berarti sudah berpindah tangan .Masalah membuat kehidupan manusia hambar, kehilangan suka-cita, kehilangan konsentrasi bahkan patah semangat. Orang yang sedang dirundung masalah apalagi masalah itu datangnya bertubi-tubi, tentu akan membuatnya tidak tenang. Hidupnya menjadi penuh kuatir dan takut dan penuh curiga. Pikiran menjadi bercabang sana-sini, oleh karena itu seseorang tidak bakal tidur dengan nyenyak. Namun kalau kita perhatikan ayat 6, Daud tidur; dia bukan tidur bebek yang sebentar-bentar bangun, kwek-kwek kwek, tetapi maaf ia tidur “babi” yang barangkali gempa juga tidak terasa. Ia benar-benar tidur nyenyak sekali. Tidurnya Daud memulihkan dia, sehingga keesokan hari ia bangun, ia bukan lagi Daud yang cengeng, tetapi ia Daud yang gagah. Dia katakan Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku”, padahal di awal ayat ini Daud seakan-akan mengeluh karena musuhnya banyak. Persoalan yang rumit di dalam hidup kita juga demikian, prinsipnya jangan kita terlena dengan masalah, tetapi kita harus berusaha sekuat tenaga menguasai masalah itu. Selama masalah itu bukan karena kesalahan kita, maka serahkan pada Tuhan adalah nomer satu. Tetapi jikalau masalah itu adalah karena kesalahan kita , maka bertobat adalah nomer satu sebelum melanjutkan proses penyerahan diri kepada Tuhan.

III. MENGHADAPI MASALAH BERSAMA TUHAN

Begitu Daud bangun ia merasa sangat percaya diri, ia menyatakan keberaniannya menghadapi musuh walaupun jumlahnya ribuan. Ayat 7 mencatat “ Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.” Ayat 8 Bangkitlah, TUHAN tolonglah aku ya Allahku… ya Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik.” Daud menjadi berani karena ia melawan musuh bersama Tuhan. Ia bukan lagi menghadapi mereka mengandalkan kekuatan sendiri lagi; tetapi ia justru melawannya bersama TUHAN.” Jadi benarlah kalimat ini “ Jika kita maunya sendiri turun tangan, maka TUHAN lepas tangan, namun apabila kita menyerah dan angkat tangan dan berserah pada TUHAN, maka TUHAN akan turun tangan.” Ayat 9 menggenapinya “ Dari TUHAN datang pertolongan, BerkatMu atas Umat-Mu” Bila ada masalah hidup kita menjadi tekah benang kusut, maka percayakan kepada TUHAN nomer satu, Berserah kepadaNya langkah selanjutnya, Bersama TUHAN menyelasaikan masalah langkah finalnya.

 

San Francisco, July 26 , 2015 Saumiman Saud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun