Rendahnya literasi masyarakat Indonesia, membuat bertebarannya hoax pada literasi digital.
Komunitas Fakta Bahasa adalah komunitas pemuda yang bergerak dibidang pengembangan bahasa dan budaya asing, budaya Indonesia, dan budaya lokal. Komunitas ini didirikan pada tahun 2013 melalui twitter.Â
Berawal dari hasil tweet segala hal yang berhubungan dengan bahasa. Mulai dari bahasa Indonesia, bagaimana penggunaan kata--kata baku, pengungkapan kata--kata yang benar, dan bagaimana penulisan yang baku dan non baku. Tidak hanya terbatas di bahasa Indonesia saja, komunitas ini juga mempelajari bahasa asing.
Awal dari sebuah gerakan digital di twitter kemudian menjadi komunitas bahasa yang dinikmati oleh setiap orang. Komunitas Fakta Bahasa mempunyai motivasi agar mereka mau belajar bahasa dan menyadari akan pentingnya bahasa.Â
Namun, peran bahasa Indonesia dalam komunitas Fakta Bahasa ini lebih tertinggal. Lebih banyak anak--anak yang berkeinginan belajar bahasa asing. Begitulah penuturan Erlangga Greschinov, pendiri komunitas Fakta Bahasa pada (20/12).
Baca juga : Masyarakat Korea Belajar Bahasa Indonesia
Erlangga mengatakan, secara digital bahasa Indonesia merupakan sebuah kekuatan besar. Bahasa Indonesia berada di urutan ke 6 dari 10 bahasa besar di dunia yang mempengaruhi dunia internet.Â
Akan tetapi, bahasa yang dominan itu belum tentu  berbanding lurus dengan tingkat literasi. "Kita itu punya mentalitas ngerumpi bukan mentalitas membaca. Sehingga jarang atau sedikit sekali membuat konten--konten yang bermanfaat dan bermutu," ucapnya saat ditemui di Universitas Negeri Jakarta.
Menurutnya, jika kita melihat kondisi bahasa di Indonesia, ada sekitar 700 bahasa daerah. Rata--rata bahasa ini berada di Papua dengan penuturnya yang hanya 35 orang, 30 orang, bahkan ada yang hanya 1 orang saja.Â
Baca juga : Apa Usulan Padanan Kata "Brace" dan "Hattrick" dalam Bahasa Indonesia?
Jika terjadi kepunahan pada bahasa daerah itu adalah suatu hal yang mutlak apabila kita tidak memberikan porsi yang seimbang antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah.