Kini, ia bukan hanya santri yang rajin menimba ilmu, tetapi juga seorang pembimbing bagi adik-adik kelasnya. Ia merasa bangga karena sudah menghafal beberapa surat Al-Qur'an, sesuatu yang dulu ia anggap mustahil.
Selain itu, santri ini aktif dalam kegiatan sosial pesantren, seperti membantu mengelola dapur umum saat ada acara besar atau menjadi panitia dalam kegiatan bakti sosial ke desa-desa sekitar. "Hidup di pesantren mengajarkan aku arti kebersamaan dan tanggung jawab. Di sini, aku belajar melayani, bukan hanya dilayani."
Pesan untuk Remaja
"Hidup bukan hanya soal kesenangan. Ketika kita mendekat kepada Allah, semuanya terasa lebih indah. Jangan takut berubah, karena perubahan adalah langkah menuju kebaikan," pesan santri tersebut untuk remaja lainnya.
Ia kini menjalani hidup yang sederhana tetapi penuh makna. Dari pesantren, ia belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak ada di dunia luar, melainkan di dalam hati yang dekat dengan Allah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H