Mohon tunggu...
Saujana Jauhari
Saujana Jauhari Mohon Tunggu... -

Kekosongan itu adalah sesuatu yang seharusnya diisi, bukan diabaikan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Duka Sekuntum ''Bunga Krisan" Bagian Akhir (Tamat)

2 Agustus 2012   15:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:18 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sesudah kejadian itu, Karima resmi menjadi janda, tetapi sekarang ia menerima status itu dengan lapang hati, sabar dan tegar. Ia merasa bahwa suaminya itu masih sayang padanya dan sayangnya itu pula yang sampai dibawa ke alam sana. Karima merasa bangga. Ia adalah Janda "Bunga Krisan", janda yang menabur bunga krisan di pemakaman suaminya dan bunga krisan itu pula yang akan menghiasi hari-hari berikutnya. Ialah perempuan Bulan November, perempuan musim gugur, kala musim gugur itu akan berakhir. Yang gugur itu sebenarnya bukanlah kebaikan dan ketulusan pada suaminya, tetapi sesungguhnya dosa dan kejahatan itu yang gugur bersama musim.


***


Di tahun tahun berikutnya, Karima mengelola kebun karet itu dibantu oleh beberapa karyawan lainnya. Dalam pada itu, Kaukas bertambah besar dan seringkali Ibu Karima dan Kalija menengoknya di kota. Dan keadaan itu bertambah gembira karena ada yang melamar Karima, yaitu seorang yang dikenalkan oleh Ustad Zahir yang bernama Satiya Sarnata, pemuda gagah yang baru datang dari kampung dan Satiya Sarnata itu sedikit banyak mengetahui tentang agama, sesuatu yang sangat berharga untuk bekal kehidupan di dunia ini maupun akhirat.  Ia bersama-sama mengelola kebun serta kantor dan gudang di kota untuk sang pewaris tunggal keluarga Somal yaitu Kaukas Somal. Ustad Zahir tidak mungkin menjadikan Karima sebagai istri karena Ustad Zahir sudah punya istri yang setia.


Kalija pun berani untuk meminang Halima, gadis kampung yang sama seperti dirinya. Pesta itu dilangsungkan di Bukit Hitam Merah. Ketika pesta itu berlangsung, ada satu kebahagiaan lagi, Bapak Karima yang telah menghilang selama 18 tahun kembali dari perantauannya. Bapaknya mengatakan bahwa ia pergi ke suatu tempat yang jauh seperti padang pasir disana dan tidak tahu menemukan cara jalan pulang. Ia menikah disana dengan sesama pendatang yang berasal dari Nusantara, tetapi tidak mendapatkan keturunan. Ia kembali berdua dengan istrinya, tetapi kemudian ia berpisah di Nusantara.


Barbirbur, Ombak kembali berdebur, Elang laut jatuh tercebur,


Jadi manusia jangan takabur, suatu saat akan masuk kubur.


Barbirbur, Ombak kembali berdebur, Burung Camar jatuh tercebur,


Kejahatan akan terkubur, Kebaikan akan tumbuh subur.


"Begitulah Ustad Zahir menyelesaikan ceritanya". Aku tidak begitu paham dengan penyebab kematian Resin Somal. Yang aku ingat hanyalah bahwa keluarga mereka pergi ke kebun binatang, dan Resin Somal tersesat di "kandang Singa", ia mendekat kepada "Singa Betina", kemudian "Raja Singa" marah kepadanya, dan menerkamnya sehingga tamatlah riwayatnya.


THE END.


Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat dan peristiwa, sesungguhnya itu adalah suatu hal yang tidak disengaja. Ini ditulis tidak untuk menyinggung sesuatu apapun tetapi hanya sebagai bahan bacaan sekedarnya.


Sekian.


Salam dari Jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun