Mohon tunggu...
Saufannur
Saufannur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Sumatera Utara

Sejarah dan kebudayaan adalah kecintaan saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ratna Eliza, Perempuan Palembang yang Mengabdi untuk Anak-Anak Penderita Kanker di Aceh

30 November 2022   17:56 Diperbarui: 30 November 2022   18:03 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi Ratna Eliza 

Ratna Eliza, perempuan kelahiran Palembang yang megabdikan diri untuk anak-anak penderita kanker. Pengabdian Ratna Eliza dimulai tahun 2014. Ketika itu, Ratna bertemu dengan Annisa Alqaisya Funnari yang menetap sementara di rumah tetangga Ratna Eliza. Annisa, gadis mungil yang menderita kanker getah bening. Awalnya, Ratna mengira bahwa Annisa menderita gondok. 

Setelah bertanya, diketahui bahwa Annisa menderita kanker getah bening stadium lanjut. Ratna yang masih awam mengenai kanker mulai membaca banyak referensi mengenai kanker.

Annisa sendiri akan dirujuk ke Rumah Sakit Dharmais. Ratna Eliza tergerak untuk membantu Annisa, karena Annisa membutuhkan biaya yang besar pada saat itu.  Ratna Eilza mulai menggalag dana untuk Annisa serta membantu proses administrasi. 

Selama Ratna membantu Annisa, Ratna juga bertemu dengan anak-anak lainnya yang menderita kanker. Takdir Tuhan telah membawa Ratna bertemu dengan Annisa. Melaui Annisa, Ratna dipertemukan dengan anak-anak lainnya. 

Sebagai seorang Ibu, tentu Ratna merasa tersentuh dan ingin membantu mereka. Sampai saat ini, Ratna sudah mendampingi ratusan anak penderita kanker.

Ratna Eliza selanjutnya mulai membantu anak-anak lainnya. Tidak hanya membantu mencarikan dana untuk anak-anak tersebut, Ratna juga mendirikan rumah singgah bagi anak-anak penderita kanker. Mereka berasal dari berbagai kabupaten/kota yang ada di Aceh. 

Jadi, mereka terkadang tinggal di emperan rumah sakit di Banda Aceh untuk berobat. Hal itulah yang alasan Ratna menyediakan rumah singgah. Ratna tidak kuasa ketika melihat anak-anak yang sakit dan keluarganya tinggal di tempat yang tidak layak. Mennurut Ratna, bagaimana mereka bisa sembuh, jika tempat singgah saja tidak layak dan kebersihannya tidak terjamin. 

Maka dari itu, sejak 2015 Ratna mendirikan rumah singgah. Ratna menyewa sebuah rumah  untuk dijadikan rumah singgah. Awalnya rumah singgah tersebut bernama Komunitas Peduli Anak Kanker dan sejak 2015 diubah menjadi C-Four (Children Cancer Care Community Aceh). Saat ini, rumah singgah C-Four terletak di Jalan Sepat, Lampriet, Banda Aceh.

Ratna tidak mau jika keluarga anak-anak penderita kanker pasrah hanya karena masalah keuangan. C-Four siap membantu kesulitan keuangan mereka. Hal paling penting menurut Ratna adalah bagaimana anak-anak itu dapat memperoleh pengobatan. Bahkan Ratna bersama C-Four juga membantu dalam proses merujuk anak-anak penderita kanker ke berbagai rumah sakit yang ada di luar Aceh, misalnya ke Medan dan Jakarta. Ratna dan C-Four juga juga menjalin kerja sama dengan rumah singgah di luar Aceh agar anak-anak yang dirujuk dan keluarganya ke sana mendapatkan tempat singgah sementara selama menjalani pengobatan.

Awalnya, Ratna menggalang dana secara personal dan tidak mempunyai banyak kenalan, karena Rtna sendiri bukan berasal dari Aceh. Ratna mengajak teman-teman dekatnya untuk ikut mendonasikan dana kepada anak-anak penderita kanker. Ada beberapa di antara mereka yang bergerak untuk membantu. Kemudian, lebih banyak muncul mereka-mereka yang ingin membantu.

Gerakan yang Ratna lakukan bukan tanpa cobaan. Terkadang Ratna juga mendapat cemooh dari orang-orang. Misalnya, di tahun 2015 Ratna dicap sebagai  "pengemis elite". Hal tersebut membuat Ratna terpukul. Ratna tidak meinta-minta, ia hanya ingin menggalang dana untuk mereka yang membutuhkan.

C-Four tidak pernah merekrut relawan. Siapa saja yang ingin dan siap membantu, Ratna sebagai founder C-Four akan menerima dengan sennag hati. Terkadang, mereka yang menjadi bagian dari C-Four awalnya hanya berkunjung saja, namun karena bertemu dengan anak-anak, mereka kembali dan mengajukan diri menjadi relawan. 

Menurut Ratna sendiri, mendampingi anak-anak penderita kanker tidaklah mudah, ada yang memang tidak kuat melihat kondisi anak-anak penderita kanker, mereka menangis. 

Menurut Ratna, mereka boleh menangis, tetapi jangan menampakkanya. Bagaimana seseorang dapat mendampingi mereka yang sedang sakit jika dirinya sendiri terlihat sedih. Pada awalnya Ratna juga demikian, Ratna merasa sedih dan menangis. Akan tetapi, Ratna berpikir bahwa jika ia tidak kuat dan berhenti, maka siapa yang akan memabntu anak-anak ini.

Menjadi founder C-Four tidaklah mudah. Ratna harus sebisa mungkin membagi waktu antara aktivitasnya di C-Four, waktu untuk keluarga, dan pekerjaan. Bahkan suami Ratna penah melarang Ratna untuk kegiatan relawan Ratna karena anak-anak Ratna tidak menyisikan waktu untuk keluarga, terutama anak. 

Akan tetapi, setelah suami Ratna melihat sendiri bagaimana anak-anak penderita kanker, Ratna diperbolehkan untuk melanjutkan kegiatan membantu anak-anak pendeirta kanker. Sejak saat itulah Ratna mulai semaksimal mungkin membagi waktu.

C-Four merupakan tempat bagi Ratna bertemu keluarga barunya. Ratna yang berasal dari luar Aceh merasa sangat bersyukur dan bahagia bisa  mendapatkan saudara baru. Di sisi lain, ketika aada di antara anak-anak tersebut yang meninggal dunia, Ratna merasa sangat terpukul. Kesedihan tersbesar Ratna adalah ketika salah stau anak yang sudah didampinginya selama 3 tahun meninggal di hari ulang tahun Ratna, namanya Nufus. 

Ratna tidak dapat melihat proses pemakaman Nufus. Tidak hanya Nufus, dalam jangka waktu beberapa minggu ada beberapa anak yang meninggal dunia. Ratna sangat terpukul. bahkan Ratna tidak ingin melanjtkan C-Four. Akan tetapi, teman-teman relawan mengingatkan Ratna, bahwa masih banyak anak-anak yang membutuhkan C-Four.

Ratna berharap semoga ada banyak Ratna yang lain yang mau membantu orang-orang yang membutuhkan. Orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan dan tulus ingin membantu sesama. Harapan Ratna saat ini sangat sederhana, Ratna ingin anak-anak penderita kanker mempunyai rumah singgah permanen untuk ditempati. Ratna juga berharap semakin banyak orang-orang yang peduli terhadap anak-anak penderita kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun