Mohon tunggu...
La OdeMuhamad
La OdeMuhamad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada SMAN 7 Kendari

6 April 2019   14:27 Diperbarui: 1 Juli 2021   09:05 10599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada SMAN 7 Kendari | Kemendikbud

C. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan makhluq hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Seorang ahli psikologi dari Amerika yang bernama Sartain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan (enviroment) adalah: "semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau (life processes) manusia kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to porovide enviroment) bagi gen yang lain"(Purwanto, 1996: Zahroh, 2012). Pengertian lingkungan ini menunjukkan bahwa di dalam lingkungan terdapat sejumlah faktor-faktor lain yang secara potensial sanggup mempengaruhi manusia, akan tetapi lingkungan yang aktual hanyalah faktor-faktor dalam dunia sekeliling yang benar-benar mempengaruhi manusia. Lingkungan dapat dibagi menjadi tiga bagian, di antaranya:

  • Lingkungan alam atau luar (external enviroment)

Lingkungan alam atau luar ialah sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, hewan dan sebagainya

2)    Lingkungan dalam (internal enviroment)

Lingkungan dalam ialah segala sesuatu yang termasuk lingkungan luar atau alam akan tetapi makanan yang sudah di dalam perut, kita katakan berada antara eksternal dan internal environment, karena makanan yang sudah dalam perut itu sudah atau sedang dalam pencernaan dan peresapan dalam pembuluh-pembuluh darah. 

  • Lingkungan sosial atau masyarakat (social enviroment)

Lingkungan sosial adalah semua orang atau manusia lain yang dapat mempengaruhi manusia lain. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang diterima secara langsung dan ada yang tidak langsung. Pengaruh secara langsung seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, keluarga, teman-teman, kawan sekolah, sepekerjaan, dan lain sebagainya. Pengaruh yang tidak langsung yaitu: melalui radio, TV majalah, buku-buku surat kabar dan lain sebagainya.

Lingkungan pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Adanya hubungan timbal balik antar lingkungan pendidikan disebabkan antara lingkungan satu dengan lainnya tidak dapat berdiri sendiri. Sebagai landasan awal bagi dasar pembentukan karakter dan sifat anak didik, lingkungan keluarga sangat berperan penting dalam proses pendidikan. Di lain pihak, lingkungan sekolah sebagai bekal keterampilan hidup dan pengetahuan serta lingkungan masyarakat sebagai sarana aplikasi berbagai bidang ilmu yang diperoleh dari sekolah dan pendidikan keluarga.

D. Efisiensi

Efisiensi merujuk pada hasil yang maksimal dengan biaya yang wajar. Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan efisiensi eksternal. Efisiensi internal merujuk kepada hubungan antara output sekolah (pencapaian prestasi belajar) dan input (sumberdaya) yang digunakan untuk memproses/ menghasilkan output sekolah. Efisiensi eksternal merujuk kepada hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif (individual, sosial, ekonomik dan non-ekonomik) yang didapat setelah kurun waktu yang panjang diluar sekolah. Perencanaan peningkatan efisiensi misalnya: peningkatan angka kelulusan, rasio keluaran/masukan, angka kenaikan kelas/transisi, penurunan angka mengulang, angka putus sekolah, dan peningkatan angka kehadiran.

D. Efektivitas

Masalah efektivitas pendidikan berkenaan dengan rasio antara tujuan pendidian dengan dengan hasil pendidikan (output), artinya sejauh mana tingkat kesesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang dihasilkan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Pendidikan merupakan proses yang bersifat teleologis, yaitu diarahkan pada tujuan tertentu, yaitu berupa kualifikasi ideal. Jika peserta didik telah menyelesaikan pendidikannya namun belum menunjukkan kemampuan dan karakteristik sesuai dengan kualifiksi yang diharapkan berarti adalah masalah efektivitas pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun