Mohon tunggu...
Alam Saubil
Alam Saubil Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Pertanian

Program Pascasarjana Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puisi | Kamu + Tuhanmu = Tuhanku

1 Februari 2018   23:48 Diperbarui: 2 Februari 2018   05:35 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kau tak keberatan, bisahkah kau sampaikan surat dariku ini untuk Tuhanmu ?.

----"Wahai Tuhan yang Maha Sempurna, jika saja takdir-Mu akan berbeda, izinkan aku mencintai ciptaan-Mu yang satu itu, karena bagiku dia mampu menjelaskan kemahabesaran-Mu. Segala yang dijelaskan olehnya tentang-Mu adalah segala yang tergambar di qalbuku tentang-Mu pula. 

Namun tetap saja, kuingin mendengar semua kemahabesaran-Mu darinya, karena dengan itu, aku percaya bahwa pahamanku tentang kesempurnaan-Mu bukanlah hasil kreasi imajinasiku semata. Ya Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, aku mencintainya dengan cara-cara yang persis mencintai-Mu. Tujuannya hanya satu, Aku ingin menebar cinta di hatinya yang maha luas, Bukankah Kau pun ada disana wahai Tuhan?."----

Sebait surat ini kumohon titipkanlah pada Tuhanmu.

Berjanjilah untuk tidak membacanya, karena saat Tuhanmu membacanya, maka saat itu pula kau akan paham apa isinya.

Salam atas cintaku yang bersemayam di relung hatimu, cintaku adalah hal paling berharga yang kumiliki setelah cintamu.

Jika kau tak keberatan, maukah kau sampaikan permohonan maafku pada hatimu?

Aku memohon maaf karena tak membiarkan hatimu sedetikpun hilang dari hatiku,

Bahkan dalam beberapa waktu aku lupa cara membedakan kau dengan Tuhanmu. Karena bagiku, kau dan Tuhanmu adalah satu. Yang kusebut Tuhanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun