Mohon tunggu...
Sauba Syahbana
Sauba Syahbana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif di Universitas Negeri Surabaya jurusan Teknologi Pendidikan, memiliki minat mendalam bidang fotografi dan desainer. Berkomitmen untuk berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang bermanfaat melalui tulisan. Kegiatan favorit adalah eksplorasi ide-ide baru, diskusi, dan membaca. "Kesuksesan bukan tentang keberuntungan, tetapi kerja keras dan ketekunan!"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wawasan Nusantara di Era Digital: Menjembatani Kesenjangan Generasi dan Memperkuat Identitas Bangsa

10 Desember 2024   15:38 Diperbarui: 10 Desember 2024   15:38 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ahmad Aliyudin Aliafi (23010024061), Sauba Syahbana (23010024071), Zumrotun  Nisa Salsabilah (23010024192)

Di era digital yang ditandai oleh kemajuan pesat dalam teknologi membuat Indonesia menghadapi tantangan baru untuk mempertahankan dan memperkuat identitas nasional. Wawasan Nusantara, yang merupakan filosofi hidup di masyarakat indonesia, menekankan pentingnya persatuan di tengah keragaman budaya, suku, dan bahasa, menjadi sangat relevan untuk diterapkan dalam konteks saat ini. Namun, perkembangan teknologi saat ini dapat menimbulkan perbedaan antara generasi tua dan muda, yang seringkali memiliki pandangan dan nilai persepsi yang terkadang berbeda. Dalam kondisi saat ini, sangat penting untuk menghubungkan keberagaman tersebut dengan memanfaatkan platform digital sebagai alat pendidikan dan promosi nilai-nilai kebangsaan. Artikel ini akan membahas cara Wawasan Nusantara dapat disesuaikan di era digital saat ini, serta perannya dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi yang terus maju dan terus berkembang pesat. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membangun generasi yang bukan hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kebanggaan terhadap warisan budaya dan nilai-nilai luhur bangsa serta generasi yang mampu berpartisipasi secara aktif dalam menemukan solusi bersama untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk indonesia ini.

Kemajuan teknologi menghadirkan perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia, termasuk pada perkembangan peradaban dan kebudayaan. Di Indonesia, dampak yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi sangat terlihat jelas. Teknologi modern mempengaruhi semua penjuru sudut negara mulai dari masyarakat perkotaan hingga pedesaan, sehingga terjadi proses modernisasi yang terserap ke dalam nilai-nilai budaya. Perubahan ini membuktikan betapa berpengaruhnya teknologi terhadap dinamika kebudayaan di berbagai lapisan masyarakat (Mishbahuddin, 2014). Wawasan Nusantara memiliki berbagai dampak yang memengaruhi kehidupan masyarakat, baik secara positif maupun negatif. Berikut penjelasan dari dampak positif dan negatif:

Dampak Positif Era Digital terhadap Wawasan Nusantara

  • Mempermudah Komunikasi Lintas Daerah

Kemajuan teknologi telah melahirkan solusi komunikasi yang mudah, cepat, dan efisien bagi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil. Dengan adanya platform digital seperti aplikasi pesan instan, konferensi video, dan media sosial, masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia dapat tetap terhubung walaupun terhalang oleh jarak geografis. Hal ini tidak hanya mempererat hubungan antar individu, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dalam keberagaman yang menjadi inti dari Wawasan Nusantara.

  • Meningkatkan Pengetahuan tentang Budaya dan Keberagaman Nusantara

Era digital membuka akses yang luas bagi masyarakat untuk mengeksplorasi dan mempelajari kekayaan budaya Indonesia. Melalui internet, informasi mengenai adat istiadat, tarian tradisional, alat musik khas, kuliner lokal, hingga seni daerah dapat dengan mudah diakses. Kesempatan ini memungkinkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih memahami dan menghargai keberagaman budaya Nusantara. Pengetahuan yang mendalam ini menjadi pondasi penting dalam menjaga dan mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan.

  • Memperkuat Rasa Bangga melalui Promosi Budaya Lokal di Platform Digital

Media sosial dan berbagai platform digital lainnya menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan budaya lokal Indonesia ke kanca nasional dan internasional. Kampanye budaya seperti pengenalan batik, pertunjukan seni tradisional, atau konten kreatif yang menampilkan kearifan lokal, dapat menarik perhatian publik secara luas. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat identitas sosial bangsa, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya Nusantara. Dengan promosi yang konsisten, budaya lokal Indonesia dapat diakui dan dihargai di tingkat global, sekaligus mengukuhkan Wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari.

Era digital membawa peluang besar untuk memperkuat semangat Wawasan Nusantara. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, masyarakat dapat mempererat hubungan lintas daerah, menggali pengetahuan budaya, dan mempromosikan warisan Nusantara ke seluruh dunia. Langkah ini penting untuk menjaga persatuan dan kebanggaan nasional di tengah derasnya arus globalisasi.

Dampak Negatif Era Digital terhadap Wawasan Nusantara

  • Meningkatnya Penyebaran Hoax, Ujaran Kebencian, dan Konflik di Media Sosial

Era digital menghadirkan tantangan besar berupa maraknya penyebaran informasi yang tidak benar (hoax) dan ujaran kebencian di berbagai platform media sosial. Banyak pihak yang secara sengaja atau tidak menyebarkan berita palsu untuk memprovokasi emosi masyarakat. Jika hal ini dibiarkan, konflik antar individu maupun antarkelompok dapat meningkat, yang pada akhirnya mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Kondisi ini melemahkan pondasi Wawasan Nusantara, yang bertujuan untuk mempererat harmoni di tengah keberagaman.

  • Pola Komunikasi yang Tidak Etis

Anonimitas yang diberikan oleh dunia maya seringkali disalahgunakan untuk melakukan tindakan tidak etis, seperti menyebarkan berita palsu, ujaran kebencian, atau provokasi. Tanpa adanya identitas yang jelas, beberapa pengguna merasa bebas untuk melanggar norma sosial dan etika komunikasi. Perilaku seperti ini menciptakan lingkungan digital yang tidak kondusif, yang tidak hanya merusak hubungan sosial tetapi juga menghambat upaya menjaga persatuan di masyarakat.

  • Polarisasi dan Fragmentasi Sosial

Media sosial menggunakan algoritma yang cenderung membentuk filter bubble dan echo chamber. Mekanisme ini membuat individu hanya terpapar pada informasi yang sejalan dengan pandangan mereka sendiri, sehingga mempersempit sudut pandang dan memperkuat keyakinan yang mungkin tidak sepenuhnya benar. Akibatnya, masyarakat cenderung terkotak-kotak dalam kelompok tertentu dan kehilangan kemampuan untuk menerima perbedaan. Polarisasi ini berpotensi mengikis sikap toleransi terhadap keberagaman, yang merupakan salah satu nilai utama Wawasan Nusantara.

Dampak negatif era digital terhadap penerapan Wawasan Nusantara sangat nyata dan perlu segera diatasi. Langkah-langkah seperti literasi digital, penegakan hukum terhadap penyebar hoax dan ujaran kebencian, serta kampanye komunikasi yang etis menjadi sangat penting untuk menjaga persatuan dan toleransi dalam masyarakat. Upaya ini akan membantu memastikan bahwa era digital dapat menjadi sarana yang mendukung, bukan menghambat, semangat Wawasan Nusantara.

Penerapan Nilai-Nilai Wawasan Nusantara

Pendidikan menjadi instrumen utama dalam menerapkan nilai-nilai Wawasan Nusantara di era digital. Platform digital harus dirancang secara komprehensif untuk mengenalkan keberagaman Indonesia kepada generasi muda. Melalui situs web dan aplikasi interaktif, seluruh masyarakat dapat menjelajahi kekayaan budaya, bahasa, dan tradisi dari seluruh nusantara. Konten edukatif yang menarik akan membentuk pemahaman yang mendalam tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman, mengubah teknologi menjadi jembatan pengetahuan antarbudaya.

  • Promosi Budaya Digital

Media sosial dan platform digital memberikan ruang tak terbatas untuk mempromosikan kearifan lokal. Pemerintah dan komunitas budaya harus aktif memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan budaya lokal. Misalnya, dengan membuat konten menarik tentang seni, tradisi, dan kebudayaan Indonesia yang dapat diakses oleh masyarakat luas, tak lupa terdapat kreator konten lokal juga yang menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan warisan budaya Indonesia. Melalui YouTube, TikTok, atau Instagram, mereka dapat menampilkan keunikan tari, musik, kuliner, dan tradisi dari berbagai daerah. Kompetisi dan kampanye digital dapat mendorong generasi muda untuk aktif mengeksplorasi dan berbagi warisan budaya, menciptakan sense of pride akan identitas nasional dalam format yang relevan dengan perkembangan teknologi.

  • Mitigasi Konflik Digital

Ruang digital rentan akan konflik dan perpecahan. Oleh karena itu, maka program literasi digital menjadi sangat krusial dalam menerapkan nilai Wawasan Nusantara. Masyarakat perlu diedukasi lebih tentang pentingnya komunikasi yang santun, toleran, dan konstruktif. Pengembangan platform diskusi yang mendorong dialog positif antar kelompok dengan latar belakang berbeda akan membantu meredam potensi konflik. Fokusnya adalah membangun kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis, mengenai informasi palsu, dan menghargai berbagai perbedaan pendapat.

  • Kolaborasi Lintas Generasi

Teknologi digital memiliki potensi besar untuk menjembatani kesenjangan antargenerasi. Program mentorship digital dapat menciptakan ruang bagi generasi tua untuk berbagi pengetahuan dan nilai-nilai tradisional, sementara generasi muda membantu mereka memahami perkembangan teknologi. Platform digital khusus dapat dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pengalaman dan pengetahuan, memperkuat ikatan kebersamaan dan saling pengertian lintas usia.

  • Pengembangan Konten Positif

Konten digital harus diarahkan untuk memperkuat semangat persatuan dan kebersamaan. Melalui media sosial dan platform berbagi, masyarakat didorong untuk membuat narasi yang menampilkan contoh-contoh nyata keharmonisan antarbudaya. Cerita-cerita inspiratif tentang gotong royong, toleransi, dan solidaritas perlu disebarluaskan secara massif. Tujuannya adalah mengubah ruang digital menjadi wadah pemersatu bangsa,dan bukanlah pemecah belah bangsa.

  • Perlindungan dan Pelestarian Identitas Budaya

Teknologi modern dapat menjadi alat yang powerful untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya. Penggunaan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dapat menghadirkan pengalaman budaya yang imersif dan menarik bagi generasi muda. Dokumentasi digital terhadap tradisi, seni, dan kearifan lokal akan memastikan bahwa warisan budaya tidak hilang tertelan modernisasi, namun justru dapat dinikmati dan dipahami dengan cara yang lebih interaktif.

  • Ruang Dialog Konstruktif

Platform digital harus dirancang untuk mendorong dialog konstruktif, bukan sekadar mempertemukan orang-orang dengan pandangan serupa. Algoritma media sosial perlu dimodifikasi untuk mendorong interaksi antar kelompok dengan latar belakang berbeda. Forum online yang aman dan terkendali dapat menjadi tempat bagi masyarakat untuk berdiskusi tentang isu-isu kebangsaan secara mendalam, saling mendengarkan, dan membangun pemahaman bersama.

Strategi Dalam Meningkatkan Kesadaran Memiliki Wawasan Nusantara

  • Strategi Pendidikan Digital

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam meningkatkan kesadaran akan Wawasan Nusantara. Di era digital, pendekatan edukatif harus dirancang secara inovatif dan menarik bagi generasi muda. Kurikulum digital perlu dibangun untuk mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan ke dalam berbagai platform pembelajaran online. Modul e-learning interaktif dapat dirancang untuk menjelaskan konsep Wawasan Nusantara secara mendalam, menggunakan metode storytelling, video interaktif, dan simulasi yang membuat peserta didik terlibat secara emosional dengan materi yang disampaikan.

  • Kampanye Media Sosial dan Kesadaran Publik

Media sosial menjadi sarana penting dalam menyebarluaskan pemahaman tentang Wawasan Nusantara. Kampanye digital yang kreatif dapat menjadi alat efektif untuk menarik perhatian generasi muda. Melalui hashtag challenge, berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube dapat dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat menunjukkan keberagaman budaya mereka. Penggunaan para influencer lintas suku dan budaya akan membantu memperluas jangkauan pesan persatuan, menciptakan narasi positif yang melampaui sekat-sekat primordial yang selama ini membatasi interaksi antarkelompok.

Literasi digital menjadi kunci dalam membangun kesadaran akan Wawasan Nusantara. Program pelatihan yang komprehensif perlu dikembangkan untuk mengajarkan masyarakat, terutama generasi muda, tentang cara berkomunikasi secara santun di ruang digital. Kemampuan mengidentifikasi hoax, memahami dampak ujaran kebencian, dan mengembangkan sikap toleran melalui teknologi menjadi fokus utama. Aplikasi dan platform khusus dapat dikembangkan untuk melatih kemampuan berpikir kritis, membantu pengguna memahami kompleksitas informasi di era digital.

  • Kolaborasi Lintas Sektor dan Inovasi Sosial

Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, perguruan tinggi, praktisi teknologi, dan komunitas masyarakat sipil menjadi prasyarat dalam memperkuat Wawasan Nusantara. Platform inovasi sosial dapat menjadi ruang untuk mengembangkan solusi digital yang mendorong persatuan dan pemahaman antarkelompok. Program mentorship digital antargenerasi akan membantu menjembatani kesenjangan pemahaman antara generasi tua dan muda, menciptakan ruang dialog yang konstruktif dan saling memahami.

  • Dokumentasi dan Pelestarian Budaya Digital

Teknologi digital memberikan kesempatan unik untuk mendokumentasikan dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Museum virtual, arsip digital, dan penggunaan teknologi augmented reality dapat membantu menghadirkan kekayaan budaya nusantara dalam format yang menarik dan mudah diakses. Proyek-proyek digitalisasi warisan budaya tidak hanya berfungsi sebagai media dokumentasi, tetapi juga sebagai alat edukasi yang memperkenalkan keberagaman budaya kepada generasi muda.

  • Sistem Evaluasi dan Pemantauan Berkelanjutan

Upaya peningkatan kesadaran Wawasan Nusantara memerlukan sistem evaluasi yang komprehensif. Pengembangan indeks kesehatan komunikasi digital nasional, riset berkala tentang persepsi generasi muda, dan mekanisme umpan balik yang responsif akan membantu mengukur efektivitas strategi yang diterapkan. Pendekatan yang adaptif dan berkelanjutan menjadi kunci dalam menghadapi dinamika perubahan teknologi dan sosial yang terus berkembang.

Kesimpulan

Wawasan Nusantara adalah fondasi penting bagi identitas bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman. Di era digital ini, tantangan untuk menjaga dan memperkuat identitas tersebut semakin kompleks. Namun, dengan memanfaatkan teknologi secara bijak dan strategis, kita dapat menjembatani kesenjangan generasi serta memperkuat rasa kebanggaan terhadap warisan budaya kita. Melalui edukasi, promosi budaya, penguatan komunitas, dan kampanye anti-hoax, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya melek teknologi tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Dengan demikian, Wawasan Nusantara dapat terus hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi yang cepat, memberikan kontribusi positif bagi masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Artikel ini membahas bagaimana filosofi Wawasan Nusantara  yang menekankan persatuan dalam keragaman budaya Indonesia yang dapat diterapkan dan diperkuat di era digital saat ini. Artikel ini menganalisis dampak teknologi terhadap identitas nasional dengan mempertimbangkan berbagai aspek positif dan negatif. Yaitu dampak positif; 1. Mempermudah komunikasi lintas daerah. 2. Meningkatkan pengetahuan tentang budaya Nusantara. 3.Memperkuat promosi budaya lokal secara digital. Serta terdapat juga dampak negatif dalam penggunaan teknologi yaitu 1. Penyebaran hoax dan ujaran kebencian. 2. Komunikasi tidak etis karena anonimitas. 3. Polarisasi sosial akibat algoritma media sosial

Dalam artikel ini juga mengusulkan beberapa strategi untuk menerapkan Wawasan Nusantara di era digital seperti Merancang platform digital untuk mengenalkan keberagaman Indonesia, membuat konten edukatif yang menarik tentang persatuan, mendorong kreator konten lokal mempromosikan warisan budaya, menggunakan media sosial untuk berbagi tradisi dan kearifan lokal, mengembangkan literasi digital, mendorong komunikasi toleran dan konstruktif, menciptakan program mentorship digital, memfasilitasi pertukaran pengalaman antargenerasi, menggunakan teknologi AR dan VR untuk melestarikan warisan budaya, serta mendokumentasikan tradisi secara digital, dan juga terdapat strategi peningkatan kesadaran seperti; 1. Mengembangkan kurikulum digital yang integratif. 2. Menyelenggarakan kampanye media sosial kreatif. 3. Melatih literasi digital dan berpikir kritis. 4. Membangun kolaborasi lintas sektor. 5. Mengembangkan sistem evaluasi berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun