Tidak berhenti di situ saja, dikotomi limu pengetahuan dengan agama pun masih berlangsung di Indonesia. Seakan terdapat jurang pemisah yang sangat lebar diantara keduanya. Padahal praktik-praktik tersebut diharamkan ketika umat muslim berjaya di dataran eropa. Semua cendekiawan yang hidup di zaman kegemilangan islam memiliki pandangan bahwa agama dan ilmu pengetahuan dapat hidup berdampingan.
 Perlunya berijtihad dalam merealisasikan gagasan-gagasan dalam membangun kembali peradaban islam dan mengatasi berbagai permasalahan yang begitu kompleks. Memutus rantai taqlid yang menjadi belenggu umat muslim dalam menggali lebih dalam ilmu pengetahuan dalam tubuh agama sendiri. Setidaknya masih ada secercah harapan untuk mereformasi negeri ini, merobohkan budaya-budaya yang membelenggu keterbukaan akan ilmu pengetahuan dan membawa perubahan yang bermanfaat antar sesama umat manusia
Allah telah berfirman dalam Al-Quran Surat Ar-Ra'd (QS 13:11)
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H