UU ITE dan Kehidupan Online Generasi Z: Membebaskan atau Membatasi?
Generasi Z, atau yang juga dikenal dengan sebutan Generasi Milenial Muda, merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dengan teknologi internet. kehidupan online seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka sehari-hari. Dari mulai menggunakan media sosial hingga berbelanja online, Generasi Z sangat bergantung pada internet, hal tersebut tentunya menjadi hal yang merujuk  dan bergantung pada sebuah komunikasi digital.
Komunikasi digital ialah proses komunikasi yang menggunakan teknologi digital atau internet sebagai media utama untuk mengirimkan, menerima, dan memproses pesan. Ada konsep dasar dalam komunikasi digital yang perlu diketahui oleh seorang Gen Z dalam mengimplementasikan UU ITE yaitu ialah Digital Citizen, Digital Citizenship ini merujuk pada perilaku individu dalam menggunakan teknologi digital, termasuk etika dan keamanan dalam berkomunikasi dalam prosesnya tentunya Gen Z perlu juga mengetahui tentang sebuah regulasi yang berlaku dalam komunikasi digital.
Regulasi komunikasi digital mengacu pada berbagai bentuk pengaturan dan kebijakan yang diterapkan untuk mengelola dan mengawasi perilaku individu, organisasi, dan lembaga dalam lingkungan digital, terutama dalam hal komunikasi dan pengiriman informasi. Regulasi ini penting untuk menjaga keamanan, privasi, integritas, dan kesetaraan dalam lingkungan digital.
Ada beberapa konsep regulasi komunikasi digital yang penting yang perlu diketahui dan dipahami oleh seorang Gen Z yang meliputi Privasi dan keamanan data, Net neutrality, Perlindungan hak kekayaan intelektual, Kebebasan berekspresi dan akses ke informasi, Transparansi, Tanggung jawab sosial dan etika, sehingga pemahaman & penerapan akan UU ITE dapat dilakukan dengan benar
Namun menurut saya dan berdasarkan hasil survei yang saya lakukan menunjukan bahwa seorang Gen Z di range usia 18-22 tahun sudah cukup mengerti dan memahami dasar dari UU ITE yang berlaku, pada hasilnya wawancara yang dilakukan dapat menjawab beberapa pertanyaan seputar pemahaman UU ITE diruang digital, keberadaan UU ITE ternyata juga memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan online generasi Z. Di satu sisi, UU ITE memberikan kepastian hukum bagi pengguna internet dan memberikan perlindungan bagi korban kejahatan online seperti cyberbullying, penyebaran informasi palsu, dan kejahatan dalam bentuk lainnya. UU ITE juga melindungi hak cipta dan kekayaan intelektual.
Namun, di sisi lain,berdasarkan  hasil survei pada mini riset sebelumnya saya merasakan bahwa UU ITE juga dapat membatasi kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia. Banyak konten yang dianggap kontroversial, seperti opini politik dan kebebasan berekspresi, dianggap sebagai pelanggaran UU ITE dan berpotensi ditindak secara hukum. Hal ini tentu saja membuat Generasi Z merasa terbatas dalam mengeluarkan pendapat di dunia maya dan merasa takut untuk mengungkapkan pendapat yang kontroversial atau berbeda dengan pandangan mayoritas.
Selain itu, UU ITE juga dapat memberikan ruang bagi kekuasaan untuk menyalahgunakan wewenang. Beberapa kasus penindakan UU ITE terhadap pengguna internet yang dianggap sebagai kritikus pemerintah atau pandangan yang berbeda dengan kebijakan pemerintah membuat banyak orang merasa khawatir akan terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan kebebasan berekspresi.
Oleh karena itu, UU ITE menjadi kontroversial dan kontenstual bagi Generasi Z. UU ITE memberikan perlindungan hukum dan kepastian, namun juga berpotensi membatasi kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia. Dalam konteks ini, pemahaman akan UU ITE penting diketahui dan dipahami oleh seorang Gen Z, dan pemerintah juga perlu mempertimbangkan kembali implementasi UU ITE dan memastikan bahwa kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia tetap terlindungi.
Bagi Generasi Z, penting untuk mengedukasi diri mereka sendiri tentang hak-hak mereka dan memanfaatkan internet dengan bijak, tanpa melanggar hukum dan memperhatikan nilai-nilai moral dan etika dalam berinternet.
Adapun saran bagi seorang pembimbing dalam mengatasi kurangnya pemahaman UU ITE pada Gen Z, antara lain: