Mohon tunggu...
Satya Valdewa
Satya Valdewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 1, Prodi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya satya Valdewa Lahir 12 Januari 2005 Hobi saya adalah bermain game Saya adalah mahasiswa aktif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Kognitiv dan Kontruktivisme

10 November 2024   19:10 Diperbarui: 10 November 2024   19:17 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KOGNITIF

Kurt lewin berpendapat bahwa belajar adalah proses yang dinamis, dimana berbagai faktor psikologis dalam bidang kognitif individu yang saling terkait dan saling mempengaruhi selama pengalaman belajar. Dengan mempertimbangkan sifat holistic dari bidang kognitif individu, teori lewin memberikan perspektif komprehensif tentang mekanisme kompleks yang mendasari proses belajar.

Prinsip dasar kognitif yang pertama ialah dimana proses belajar bukan sekedar menerima informasi secara pasif, melainkan siswa harus secara aktif terlibat dalam membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri. Kedua, Pembelajaran melibatkan aktivitas mental yang kompleks, seperti mengamati, memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. Implikasi teori belajar kognitif dalam proses belajar dan mengajar meliputi:

1.Keaktifan siswa

2.Pengetahuan dan pengalaman

3.Higher order thinking skills

4.Berkolaborasi

Tahap perkembangan kognitif:

1.Tahap sensori motoric (1-2 tahun)

2.Tahap pra operasional (2-7 tahun)

3.Tahap operasional konkret (7-11 tahun)

4.Tahap operasional formal (11 tahun keatas)

KONTRUKTIVISME

Shymansky mengatakan konstuktivisme adalah aktivitas yang aktif, di mana peserta didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari, dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dimilikinya. Menurut Hill, konstruktivisme adalah menghasilkan sesuatu dari pembelajaran dengan memadukan teori dan praktik agar bermanfaat dalam kehidupan.

Menurut pandangan Vygotsky adalah konsep yang menyatakan bahwa pengetahuan dikonstruksikan secara individual oleh setiap orang melalui proses internalisasi pengalaman, namun pada saat yang sama, proses ini sangat dipengaruhi dan dimediasi oleh interaksi sosial. Vygotsky menekankan bahwap erkembangan kognitif tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dan budaya di mana individu tersebut berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun