Tren busana adat saat ini tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dibuktikan dengan animo masyarakat terhadap tren busana adat yang kian meningkat. Bermacam model yang semakin unik membuatnya digandrungi para semua kalangan di Bali khususnya. Banyaknya minat pada tren atau varian busana adat membuat orang mulai melirik kreasi varian busana adat ini dijadikannya ladang usaha.
Ni Putu Suriati dan I Nyoman Sunarta misalnya, sepasang kekasih ini sudah mulai dari 10 tahun yang lalu menekuni usaha busana adat Bali ini. Usaha busana adat yang dikembangkan bersama tersebut diberi nama Galuh Collection.Â
Nama tersebut diambil dari kata, Galuh yang diambil dari nama sebutan dari salah satu tokoh penari wanita arja Bali, dan Collection artinya kumpulan atau koleksi . Nama Galuh Collection tersebut dirangkai sebagai simbol keanggunan terhadap busana adat Bali, sehingga produk Galuh Collection nantinya dapat dicintai di hati konsumen dengan cirri khas yang dimilikinya.
Berawal dari sosok suami yang berprofesi sebagai penari arja Bali, membuat pasangan ini mulai mencari tahu dan tertarik berinovasi dengan penyewaan busana adat pementasan tarian Bali. Dulu mereka masih belum menumukan jenis usaha yang sama di daerah Sukawati, Batubulan Kangin khususnya, jadi mereka berpikiran untuk membuka penyewaan busana pementasan tarian Bali.
Bisnis usaha bermula dari hanya penyewaan busana pementasan tarian Bali ini, kini berkembang menjadi bisnis varian busana adat Bali yang dikenal berbagai kalangan. Mulai dari mulut ke mulut hingga memanfaatkan media sosial online, membuat Galuh Collection semakin dikenal para pemburu varian busana adat, Galuh Collection juga sudah mempunyai sebuah toko yang beralamat di Br. Budaireng, Desa Batubulan Kangin.Â
Dengan banyaknya pesaing sekarang membuat mereka berinovasi dengan menyuguhkan kreasi busana adat yang berbeda dengan usaha busana adata yang lainnya. Kerapian dri hasil pembentukan dan penggabungan kain dengan tambahan motif bordir menjadi ciri khas dari Galuh Collection, tambahan aksen cat prada juga mempercantik dan meningkatkan minat konsumen, itu merupakan hal paling utama yang diperhatikan oleh pemilik Galug Collection ini.
Bahan yang berkualitas tinggi serta sistem pembuatan yang membuat barang di Galuh Collection lebih kuat dan awet dari usha -- usaha yang serupa. Bukan hanya dalam busana adat yang di pakai persembahyang saja, Galuh Collectin juga menawarkan busana dan perlengkapan pementasan budaya gambelan bali seperti pementasan gong kebyar yang setiap tahunnya dislenggarakan di Pesta Kesenian Bali (PKB), lomba bleganjur yang semakin marak diadakan di setiap daerah di Bali, dan pementasa -- pementasan budaya lainnya. Ungkap sang pemilik Ni Putu Suriati.
Dari hasil usaha busana adat ini Ni Putu Suriati dan I Nyoman Sunarta, pada awalnya hanya bermodal Rp 5.000.000,00, kini mampu mendapatkan omset hingga  belasan juta rupiah perbulannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H