Mohon tunggu...
Satya Graha Habibilah
Satya Graha Habibilah Mohon Tunggu... Tutor - Undergraduate Student at Departement of International Relations Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Human Right Activist, Founder of Lintasduta.id, Abang None Jakarta Barat 2019, Cadre of Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kajian Stratejik: Doktrin Militer Afghanistan dan Relevansinya dengan Perkembangan Zaman

13 September 2020   13:28 Diperbarui: 13 September 2020   13:29 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures


"L ilha ill llh, Muhammadun raslu llh"

"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad (adalah) utusan Allah"

Selain tiu penyesuain doktrin militer Afghanistan juga beradaptasi dari antropologi dan kondisi lingkungan serta daerah Afghanistan itu sendiri, pemusatan kekuatan militer pada angkatan darat dan angkatan udara karna Afghanistan tidak memiliki teritorial laut, serta penyesuaian seragam dan perlengkapan perang yang menyesuaikan warna daerah yang didominasi oleh daratan gurun pasir yang panas maka dari itu warna - warna dan bahan - bahan yang digunakan menyesuaikan dengan daratan gurun pasir. Selain itu latihan -- latihan dan pemusatan keahlian difokuskan pada peperangan digurun yang panas dan lahan - lahan terbuka dan perkotaan serta karna Afghanistan masih memiliki permasalahan mengenai pemberontakan dan tentara-tentara pemberontak, maka banyak di adakan latihan - latihan anti terror.

Bentuk -- bentuk lain dari doktrin militer antara lain adalah peng-anggaran belanja negara yang di utamakan kepada belanja militer karna Afghanistan masih di hantui oleh permasalahan dari konflik--konflik yang ada, semenjak banyak terjadi nya kudeta--kudeta, revolusi--revolusi dan perang--perang yang terjadi menjadikan Afghanistan masih memiliki kekhawatiran yang tinggi terhadap keamanan dan kedaulatan negaranya. Selain itu strategi diplomasi dan pengaturan politik pun dilaksanakan, bagaimana kerjasama militer antar negara di berlakukan, bahkan Afghanistan mendapat banyak bantuan dari negara-negara lain, yaitu Amerika Serikat, Australia, Rusia hingga United Nation untu menyelesaikan konflik-konflik yang ada.

Relevansi Doktrin Militer Afghanistan dengan Perkembangan Zaman

Mengingat frekuensi yang tinggi dan penyebaran kekerasan serta terror dan konflik, pasukan keamanan Afghanistan mengalami kendala dan dalam beberapa kasus mereka kewalahan. Pasukan Afghanistan telah berjuang keras untuk menghentikan ekspansi terror tersebut. Tetapi tingkat korban mereka tetap sangat tinggi dan tampaknya meningkat. Pertanyaan telah diajukan tentang kurangnya kepemimpinan yang kuat dan inspiratif, pasokan logistik yang tepat waktu, dan korupsi. Pertikaian antara pemimpin politik dan pemerintah di Kabul juga memiliki dampak negatif pada kelancaran pemerintah dan situasi keamanan hingga sekarang meskipun dengan segala perkembangan yang ada.

Maka dari itu doktrin militer Afghanistan masih sangat relevan hingga kini sebab urgensi nya masih sangat tinggi, karena kegiatan militer dan peran militer masih sangat dibutuhkan oleh Afghanistan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan nya dari musuh, pemberontak dan para teroris. Selain itu doktrin--doktrin tersebut juga sangat dibutuhkan untung menjaga dan membangun semangat semua elemen masyratakat untuk berkembang dan membangun Afghanistan menjadi negara yang maju dan damai, sejatinya doktrin--doktrin tersebut lah yang membuat Afghanistan Survive dalam mengahadapi persoalan-persoalan yang ada.

Doktrin militer Afghanistan akan tetep ada selama konflik-konlfik di Afghanistan belum sirna. Karena nasionalitas para warga dan spirit bela negara tertuang dalam ideologi doktrin militer  Afghanistan itu sendiri. Selain itu core kekuatan militer dari doktrin militer harus dipertahankan oleh Afghanistan demi mengawal dan penjamin kestabilitasan negara yang sekarang akan melaju ke tahapan yang lebih demokrasi dan institusionalitas. Berkerjasama dengan negara-negara lain serta aktif dalam organisasi-organisasi internasional.

Daftar Pustaka

Roberts, Adam. 2009. Doctrine and Reality in Afghanistan, Survival, Routledge. 51:1.

Eikenberry, Karl .W. 2013. The Limits of Counterinsurgency Doctrine in Afghanistan: The Other Side of the COIN. Council of Foreign Relations.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun