Mohon tunggu...
Satya Dwi Nur Rahmanto
Satya Dwi Nur Rahmanto Mohon Tunggu... -

NO PROFILE

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Tua Penjual Kursi

8 Juni 2012   10:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:14 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu hujan rintik-rintik mendungpun menyelimuti langit sore itu ketika aku melihat sosok pak tua berjalan didepan rumah ku tampak tergopoh-gopoh berjalan dengan beban yang dibawanya, entah karena beban hidupnya atau potongan-potongan lapis bambu yang di rangkainya menjadi sebuah kursi malas yang nyaman untuk diduduki namun tetap tidak nyaman untuk dipikul dengan tubuh yang mulai menua itu. Ia terus menjajakan barang tersebut di tengah rintikan hujan yang mulai membasahi tubuhnya.


Akupun mulai iba melihat orang setua itu tetap semangat berjuang di kerasnya hidup, terlihat kerut-kerut wajah yang tak bisa bohong bahwa tubuh tua itu mulai lelah. Namun, akupun juga tak bisa berbuat apa-apa melihatnya seperti itu selain melihatnya dari pintu kamar ku yang terbuka.


Akupun mulai terbang dalam lamunanku dan membayangkan apabila yang di posisi itu adalah aku, dan mulai timbul pertanyaan-pertanyaan di kepala ku. Apakah mungkin aku akan tetap tabah dan tetap tegar dengan beban-bedan yang ku pikul.


Tiba-tiba adzan magrib membuyarkan lamunan ku dan aku pun mulai beranjak dari tempat ku dan mulai mengambil air wudlu dan bergegas ke masjid, namun tak ku sangka di masjid itu aku bertemu pak tua penjual kursi malas itu dengan masih membawa kursinya dan lekas ia taruh di serambi masjid, segera ia mengambil air wudlu. Tak ku sangka walau hidupnya serba sulit ia masih menyempatkan menunaikan shalat dan masih sempat bersyukur di keterbatasannya. Ketika shalat magrib itu selesai ia pun segera memikul kembali kursi itu dan pergi entah kemana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun