Perempuan dan pemerintahan, dua kata yang santer terdengar akrab saat ini, bersempena dengan Hari Perempuan Internasional (8/4/2018) yang baru saja berlalu. Terutama untuk perempuan di Jakarta. Bukan berarti hanya menyangkut  perempuan yang bekerja di pemerintahan, namun lebih luas lagi yang mencakup kehidupan semua perempuan di Jakarta. Untuk kesetaraan gender saat bekerja sepertinya aman-aman saja, sudah tidak ada ketimpangan yang berarti lagi.Â
Tentunya para perempuan di Jakarta hidupnya seharusnya dijamin sepenuhnya kepada Bapak nomor satu di Jakarta yaitu Gubernur. Baik dalam segi keselamatan hidup maupun dalam bekerja sehari-hari. Oleh sebab itu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang selalu berkata untuk memuliakan perempuan di berbagai kesempatan, harus menunaikan janjinya. Karena program terkait dengan perempuan ini masih banyak yang abstrak terutama dibidang perekonomian.Â
Sejauh ini belum ada program khusus dukungan kepada UKM yang dikelola oleh perempuan. Bagaimana perempuan Jakarta bisa maju jika pak Gubernurnya tidak memprioritaskan program untuk perempuan. Sementara program ini masuk kedalam program unggulan.
Seperti data ini, dari 23 janji kerja Anies - Sandi  atau 23 program prioritas, terdapat tiga program yang bersentuhan dengan program perlindungan perempuan, hak dan pemberdayaan perempuan. Di antara program tersebut yaitu, memuliakan perempuan Jakarta dengan memenuhi hak-haknya, memberdayakan perempuan Jakarta dan melindungi perempuan, serta anak-anak dari praktik pelecehan, kekerasan dan diskriminasi.Â
Padahal program tentang perempuan ini masuk dalam Belanja Daerah secara langsung. Untuk mewujudkan kedelapan fokus tersebut, dialokasikan anggaran Belanja Langsung pada RAPBD 2018 sebesar Rp40,51 triliun(termasuk program yang ketujuh untuk pemberdayaan perempuan). (cnnindonesia.com) agak rancu, program wacana yang masih menjadi harapan-harapan semu yang selalu ditunggu oleh para perempuan Jakarta untuk realisasinya.
Seperti, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan kredit usaha khusus bagi perempuan. Dengan menggandeng Permodalan Nasional Madani (PNM). PNM menargetkan skema kredit khusus kepada ibu-ibu. Jadi kredit untuk emak-emak yang jadi pengusaha. Pemerintah Jakartapun berencana mengintegrasikan skema kredit dari PNM dengan program OK OCE ( newsdetik.com ).
Semoga proyek ini tidak hanya sampai ke tahap pendaftaran saja seperti istilah, "program sudah dirancang tinggal cari ibu-ibunya atau sampai pada tahap mendata saja siapa ibu-ibu yang pantas atau lagi, hanya kalangan atau orang tertentu saja yang bisa merasakan program ini, dan masalah-masalah lain".Â
Diharapkan program yang belum yau kapan akan terealisasi ini bisa tepat sasaran dan penuh dengan kejujuran dalam praktek nya nanti. Semoga Anies - Sandi tidak lupa dengan janji-janji kampanyenya untuk memikat hati rakyat Jakarta pada saat Pilkada lalu. Janji-janji Kmapnye tersebut harus segera diwujudkan, dikawan, dan dituntut hingga tidak jadi ucapan yang menguap begitu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H