Ada yang mengatakan mereka sebagai sampah masyarakat yang tak berguna. Sampah, yaitu sesuatu yang dulu pernah kita gunakan, kita manfaatkan, lalu kemudian kita buang. Artinya, kitalah yang membuat mereka sebagai sampah!!Â
Atau jangan-jangan hidupnya orang-orang semacam itu sebenarnya kita butuhkan? Kita butuh mereka untuk kita berbuat baik, atau sebaliknya, kita butuh mereka sebagai kepentingan yang sudah saya bilang sebelumnya. Aneh kan? Kita menyangka kehidupan orang lain tak penting, tidak kita butuhkan, tapi secara tak sadar --dan berdasarkan kenyataan-- kita membutuhkan mereka secara langsung. Artinya, ya mereka perlu hidup.
Seseorang yang tak berdaya, yang hanya bisa berpikir dan menggerakkan matanya sebagaimana Madame Raquin pada karya Emile Zola ternyata begitu berarti bagi Theresa. Padahal tak ada yang bisa dilakukan oleh orang yang sudah lumpuh tak bisa bergerak. Tapi ternyata sisa-sisa kehidupan itu masih membuat eksistensi seorang manusia begitu bermakna, walaupun lagi-lagi itu untuk kepentingan pragmatisnya sebagai seorang pengkhianat.
Dan begitu seorang manusia sudah tak ada, sudah mati dan menjadi benda mati, di situlah baru karyanya maupun segala perbuatannya menjadi begitu berarti. Kan aneh? Ketika ada malah ditiadakan. Begitu sudah tiada, malah diadakan, dikenang, dipuja, dipuji, dibanggakan segala macam.
Heran saya... Sungguh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H