Mohon tunggu...
Iya Oya
Iya Oya Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki

90's

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kekasih yang Bukan Kekasih

18 November 2018   15:12 Diperbarui: 18 November 2018   15:47 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Karya Pribadi

Ada sesuatu yang disebut "peran sosial", dan bukan sebatas identitas sosial belaka.

"Seorang raja tak akan dianggap raja jika dia tak melakukan sesuatu yang dilakukan seorang raja. Dia tak akan dianggap ada. Dia tak akan dihormati. Dan akan dianggap sebagai raja yang bukan raja. Jadi, kalau seorang manusia memiliki identitas sosial tertentu, maka dia juga harus melakukan peran sosialnya," Saprol berkata, "Karena tak akan berarti apa-apa kalau sekedar tempelan identitas belaka."

Itulah konklusi yang diperoleh Saprol selama ini.

Maka ketika mereka berdua asyik menjalin cinta di pucuk tower sutet yang merupakan tempat favorit mereka karena sudah pasti tak diganggu siapapun --kecuali oleh orang-orang depresi yang seringkali kita saksikan di tivi-tivi melakukan itu-- tiba-tiba dia ingin bertanya kepada Gambalena: "Apakah aku selama ini sudah memainkan peranku sebagai kekasihmu, Gembel?" demikian panggilan sayang Saprol kepada Gambalena.

"Atau, seperti apakah peranku bagimu selama ini?" tanyanya lagi.

"Atau, apakah selama ini aku hanya kekasih yang bukan kekasih bagimu?" lagi-lagi dia bertanya.

Gambalena tersenyum.

"Kau sudah melakukannya dengan baik, Bajinganku sayang..." jawab Gambalena.

"Dan kau akan tetap menjadi bajinganku," tambahnya, dengan nada mesra yang membuat Saprol ingin live terjun bebas dari pucuk tower sutet tersebut.

Tapi keinginan itu ditahannya. Dia tetap berusaha tersenyum, namun bibirnya bergetar hebat, terasa sangat sulit diangkat dan terasa beban itu bertambah menjadi 20 kilogram.

Sungguh kemesraan yang begitu romantis, ya kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun