Tidak seinstan itu beragama dan bertuhan. Agama bukan suatu ajaran yang begitu dipeluk kemudian penganutnya langsung paham, langsung benar. Apalagi persoalan makrifat dalam usaha mendekati dan mengenal Tuhan, itu pun jelas bukan hal yang mudah. Ada tingkatan-tingkatan dalam beragama dan bertuhan. Tidak bisa kita merasa seketika berada di puncak kebenaran absolut. Itu lucu. Itu tak pantas dilakukan para penganut agama.
Sekali lagi, agama bukan muara dan bukan akhir dari segala-galanya. Kita sebagai manusia cuma harus mengimplementasikan ajaran agama dengan baik dan benar, tanpa merasa sudah baik dan benar. Gimana coba kalau beragama tapi tak paham dengan kebenaran? Sikap-sikap semacam itu yang akhirnya mengakibatkan impresi yang jelek terhadap agama itu sendiri.Â
Astaghfirullah... aku memohon ampun atas sikap dan perilaku saudara-saudaraku. Aku memohon ampun atas kebodohan diriku dan saudara-saudaraku sekalian yang merasa sudah pintar sehingga bisa-bisanya membodoh-bodohi sesama saudaranya dan menilai keliru apa yang tak sepaham dengan mereka.
Ah... nampaknya doa saya dalam sholat akan lebih panjang. Tak apa, saya beribadah bukan cuma untuk diri saya sendiri kok...