Kalau memang mau mendefinisikan agama, seharusnya ya jangan sepotong-sepotong. Bagaimana substansi Kitab Suci, bagaimana doktrin-doktrinnya, bagaimana sejarahnya, bagaimana kualitas kepatuhan penganutnya, itu semua harus selalu dipelajari. Atau kalau perlu pelajari juga agama lain, supaya persepsi terhadap agama tadi terbuka sehingga seseorang perlahan-lahan akan menuju pada konklusi yang meyakinkan pencariannya.
Lagipula, rasanya terlalu apriori kalau harus menyamakan definisi agama. Jangan karena satu agama seperti ini lalu semua agama dianggap sama. Sedangkan kita tahu kalau penganut suatu agama akan mengklaim agamanya beda dari agama lain.
Tapi, secara objektif, barangkali definisi agama memang harus dilihat secara utuh, baik berdasarkan sisi ketuhanan maupun sosial. Karena agama bukan sekedar ajaran, melainkan soal implementasinya juga.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H