Masalah Keagamaan
Entah karena para agamawan begitu anti dengan ilmu Kalam ini atau karena sebab apa, saya tak tahu pasti kenapa persoalan ketuhanan jarang sekali dikaitkan dengan ihwal kebangsaan.
Apa agama memang begitu alergi untuk membahas fenomena-fenomena di luar persoalan agama? Saya kira tidak demikian. Karena tentunya agama memang diturunkan tak lain juga untuk mengatasi permasalahan-permasalahan kemanusiaan, kebangsaan, maupun persoalan duniawi lainnya.
Saya kira, seperti inilah bangsa kita --sebagai bangsa yang plural-- kalau agama tidak diikutsertakan ke dalam aspek-aspek yang sudah disebutkan tadi. Apa memang agama hanya membahas soal substansi-substansi agama itu sendiri? Apa agama tidak boleh dibahas atau dikaitkan dengan hal-hal non-agamis? Apa sih visi dan misi agama  kalau bukan bermuara pada dua hal, yaitu ketuhanan dan kemanusiaan? Tapi, apakah kita memang sudah menyentuh salah satu dari dua hal tadi yang memang integral dan tak boleh dipisahkan? Saya masih harus mengambil nafas panjang tiap memikirkan yang satu ini.
Sekedar tambahan, aspek-aspek teologis memang merupakan salah satu ilmu untuk bisa mengetahui bagaimana Tuhan itu (kriteria-kriteria sifat-sifatNya) berdasarkan sumber-sumber agama, terutama Kitab Suci. Kalau seseorang mau naik lagi ke tingkat yang lebih tinggi untuk mengenal Tuhan, jalannya pun sudah lain lagi dimana dia harus melewati jalan ketakwaan yang biasanya disebut sebagai Tasawuf (pada agama Islam).[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H