Memang udah lama saya tak baca koran, berita online, nonton TV dan lain sebagainya. Kalau orang lain begitu mementingkan informasi yang katanya teraktual, saya justru mencari lagi apa yang tak aktual tapi sebenarnya sangat-sangat aktual sampai kapanpun. Pasti gak percaya, kan? Itu ada dan selalu dipersoalkan sampai kapanpun. Tapi kalau sekarang sudah dianggap tak aktual lagi, itu karena kita telah ditutupi oleh permasalahan-permasalahan aktual yang aji mumpung.
Bukannya saya tak peduli dengan persoalan yang sedang hot-hotnya. Saya juga sering diogrok-ogrok buat nulis persoalan yang teraktual. Tapi saya malas ah. Saya gak mau tulisan saya cuma dibaca pada saat-saat tertentu aja. Artinya, ya saya pingin nulis sesuatu yang memang kompatibel sampai kapanpun; merintangi sekat ruang dan waktu.
Makin maju, makin pintar, kita justru makin lupa dengan persoalan yang paling aktual itu. Permasalahan aktual bagi kita cuma apa yang ada di luar diri kita, dan bukan apa yang ada di dalam diri. Mungkin kita merasa apa yang ada pada diri kita sudah beres, jadi yang diurus tinggal sisi eksternalnya saja.
Aneh rasanya kalau kita merasa harus atau wajib mengikuti perkembangan terkini dari kehidupan. Hidup kok dibikin susah? Saya heran, kok mau sih kita mengikat diri pada tuntutan-tuntutan kehidupan? Padahal sebenarnya kita bisa melepaskannya. Tapi anehnya seringkali kita sendiri yang justru menentukan tuntutan-tuntuan tadi pada diri kita dan pada orang lain. Hidup mesti ginilah, mesti gitulah. Oke, oke. Akhirnya saya sadar kalau orang-orang yang terikat tuntutan itu memanglah hanya sebatas kalangan. Ah, kalau "orang kecil" mana mau tahu soal apa yang lagi terjadi di Indonesia atau di luar negeri sana. Ada tuntutan lain yang begitu penting bagi mereka daripada mencari tahu nformasi terupdate. Apa itu? Kita tahu, tapi mungkin juga tak tahu. Soal tuntutan-tuntutan hidup setiap orang itu beda-beda. Susah ya? Hidup aja pakai tuntutan segala.
Maaf lho kalau gambarnya terkesan gak nyambung. Tapi saya rasa, yang namanya anak kucing memang mesti and wajib lucu.