Mohon tunggu...
Iya Oya
Iya Oya Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki

90's

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tuhan Cinta Nggak Sih Sama Kita?

2 Mei 2017   17:18 Diperbarui: 3 Mei 2017   10:10 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi | sumber gambar: www.gotquestions.org"][/caption]

Kalau Tuhan mengasihi manusia dan makhlukNya, itu merupakan sesuatu yang sudah jelas dan pasti. Tapi, apa Dia juga sudah pasti mencintai kita? Bisa dikatakan jawaban dari pertanyaan yang satu ini tidak sama dengan pertanyaan sebelumnya.

Masalahnya, gimana sih kita tahu kalau Tuhan mencintai kita? Rasanya cukup sulit juga karena persoalan ini inheren dengan kesadaran kita.
Tapi, pada pokoknya, gimana kita bisa menyadari hubungan kita dengan Tuhan tanpa kita mengenal bagaimana fitrah atau hakikat diri kita? Kalau seseorang menyadari dirinya yang terbatas dan merasa memiliki ketergantungan, tentu kemungkinannya besar untuk dia kemudian mendekati Tuhannya. "Jalan yang lurus", mungkin ini termasuk kebutuhan manusia yang sadar tadi. Dan apakah Tuhan juga sudah menunjukkan jalan itu kepada seseorang yang meminta kepadaNya? Kita tidak tahu, karena ini adalah pengalaman personal dimana orang itulah yang mengetahui dan menyadarinya.

Sebenarnya pengalaman-pengalaman pribadi seperti tadi bisa menjadi indikator dalam merasa cinta Tuhan kepada kita. Cinta itu kan kesadaran? Bukannya banyak juga orang yang tak sadar bahwa dia begitu dicintai oleh keluarga atau orang lain, misalnya? Tidak. Tidak banyak orang yang bisa menyadari perasaan cinta orang lain kepadanya. Nyatanya, terhadap Tuhan masalahnya juga tidak berbeda.

Pasti ada, katakanlah itu semacam relasi emosional, antara manusia dengan Tuhan. Selama ini kan persepsi kita terhadap relasi semacam itu hanya bermula dari kita; seolah-olah kitalah yang aktif untuk mencintai Tuhan. Padahal, Tuhan juga memiliki relasi dari Dia kepada manusia. Mungkin bisa dikatakan kita ini kurang menyadari. Kita banyak meminta kepada Dia, tapi kita sering tak sadar kalau Dia sudah mengabulkan doa kita, bahkan mungkin juga dikasih bonus-bonus tertentu. Pada nyatanya Dia lebih mengetahui kapan momennya permintaan kita itu akan dipenuhiNya. Tapi buktinya kita juga sering kelupaan kalau kita pernah meminta suatu hal kepada Tuhan. Ini yang jadi permasalahan klise antara kita denganNya; Kelupaan dan ketidaksadaran. Banyak minta, tapi ketika dikasih malah lupa bersyukur.

Dari situ juga, saya kira kita ini memang punya penyakit lupa. Sering lupa pada Tuhan, juga sering lupa pada nikmatNya. Kan aneh kalau kita berusaha selalu mencintaiNya, tapi di sisi lain kita lupa dengan tanda-tanda kecintaanNya? Yang paling parah, ketika lupa dengan kekotoran diri kita, terus kita juga lupa membersihkannya. Padahal itu fitrah kita, kan? Dalam arti, bahwa kita tak terlepas dari kesalahan, apakah itu disengaja atau tidak.

Kalau kembali ke pertanyaan "Tuhan cinta nggak sih sama kita?" rasanya jawaban itu hanya bisa dijawab secara personal karena ini inheren dengan kontemplasi antara hubungan seorang manusia dengan Penciptanya. Dalam arti, saya yakin Tuhan memang cinta kepada kita. Tapi, soal bagaimana kecintaan yang seseorang terima dari Tuhan, tentunya hanya orang tersebutlah yang tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun