Persaingan ini ditunjukkan oleh maraknya pandaftaran siswa baru di awal mulainya tahun pelajaran. Â Artinya, setahun sebelumnya. Bukan main ketatnya persaingan di dunia pendidikan. Sekolah baru saja mulai, promosi demi promosi sudah berdatangan dalam bentuk undangan kegiatan, poster, tawaran beasiswa. Sering pula dalam bentuk kegiatan-kegiatan lomba yang sebenarnya hanya sebagai selubung karena tujuan utamanya adalah merekrut siswa (mahasiswa) baru.
Kondisi pendidikan Indonesia, bila diringkas, mungkin seperti ini: pendidikan hanya sebatas pengajaran, peran guru dalam mendidik berkurang (kata lain, guru hanyalah pengajar -- bukan pendidik), sekolah ditempatkan dalam situasi persaingan pasar, keberhasilan pendidikan ditandai oleh nilai dan ijazah --bukan perubahan pola pikir atau karakter.
Lalu bagaimana seharusnya? Menurut hemat saya, pemerintah - dalam hal ini kementerian pendidikan dan kebudayaan harus serius membenahi konsep pendidikan di Indonesia. Akhir-akhir ini tidak terlihat keseriusan tersebut. Malahan sekolah dibingungkan dengan berbagai peraturan yang berubah-ubah. Menambah atau mengubah peraturan tidak membantu sama sekali, tidak memberikan perubahan yang berarti bagi pendidikan Indonesia. Jika pemerintah tidak segera membenahi pendidikan Indonesia, maka jangan harap pendidikan akan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H