Lagi Rame!

Sewindu Komikus Hasmi "Gundala"

Asa dan Dilema Guru Madrasah Swasta

Tip "Survive" bagi Guru Baru

Hari Guru Nasional, Apresiasi Tulus dan Formalitas

Mirisnya Nasib Guru Honorer di Indonesia

Tanda-Tanda Masih Ada Trauma dalam Dirimu

Satya Anggara Mohon Tunggu... Lainnya - Academic Researcher and Investor

Menyajikan tulisan seputar dunia investasi, bisnis, sosial, politik, humaniora, dan filsafat. Untuk korespondensi lebih lanjut, silahkan hubungi melalui kontak yang tertera di sini.

Sosbud Pilihan

Kereta Api: Sepanjang Apa Sejarahnya, Seluas Apa Definisinya, Seberapa Filosofis Maknanya?

28 April 2021 14:17 Diperbarui: 28 April 2021 14:25 978

+

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta Api, Transportasi Sejuta Umat di Indonesia Sumber: https://www.change.org/

Jalur Diolkos Berupa Cerukan SajaSumber: https://alchetron.com/

Wagonways, sudah ada rel kayu dan kereta kudaSumber: https://en.wikipedia.org/

Lokomotif Uap Pertama, SalamancaSumber: https://www.wikidata.org/

Lokomotif Listrik Pertama di DuniaSumber: https://en.wikipedia.org/

Lokomotif Diesel Pertama di DuniaSumber: https://railwaywondersoftheworld.com/

Shinkansen, kereta cepat pertama di duniaSumber: https://phys.org/

Pullman Palace Car, kereta eksekutif pertama di duniaSumber: https://archive.curbed.com/

Maglev TrainSumber: https://edition.cnn.com/

Komunitas Pecinta KeretaSumber: https://www.liputan6.com/

The Editors of Publications International, Ltd. (2008, Mei 19). History: Railroad Expansion. Diambil kembali dari How Stuff Works: https://history.howstuffworks.com/american-history/railroad-expansion9.htm

Vaughan, A. (1997). Railwaymen, Politics and Money. London: John Murray.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :

1
2
3
4
5
6

LIHAT SEMUA

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Akun Terverifikasi

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.

Pelajari selanjutnya.