Mohon tunggu...
Satya Anggara
Satya Anggara Mohon Tunggu... Lainnya - Academic Researcher and Investor

Menyajikan tulisan seputar dunia investasi, bisnis, sosial, politik, humaniora, dan filsafat. Untuk korespondensi lebih lanjut, silahkan hubungi melalui kontak yang tertera di sini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kereta Api: Sepanjang Apa Sejarahnya, Seluas Apa Definisinya, Seberapa Filosofis Maknanya?

28 April 2021   14:17 Diperbarui: 28 April 2021   14:25 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shinkansen, kereta cepat pertama di duniaSumber: https://phys.org/

Shinkansen, kereta cepat pertama di duniaSumber: https://phys.org/
Shinkansen, kereta cepat pertama di duniaSumber: https://phys.org/

Teknologi kereta ini kemudian direplikasi di banyak negara dan melahirkan rute-rute jarak jauh seperti misalnya London -- Paris -- Brussels. Perkembangan ini tidak hanya memudahkan para penumpang dalam memangkas waktu perjalanan mereka, melainkan juga memudahkan bisnis logistik dalam meningkatkan kecepatan layanannya.

Selain dari aspek teknologi, perkembangan kereta api juga ditunjang oleh inovasi layanan yang diberikan oleh para penyedia armada. Railway Post Office (RPO) Cars, misalnya, membantu masyarakat di Amerika Serikat dalam hal komunikasi karena surat dapat sampai dalam waktu yang lebih singkat. 

Kemudian pada tahun 1893, dalam rangka peringatan penemuan Benua Amerika yang ke-400, pagelaran yang diselenggarakan di World's Columbian Exposition menampilkan sejumlah gerbong mewah seperti misalnya dari Pullman Palace Car Company yang tingkat kenyamanannya menyamai hotel berbintang pada saat itu (The Editors of Publications International, Ltd., 2008). 

Pullman Palace Car, kereta eksekutif pertama di duniaSumber: https://archive.curbed.com/
Pullman Palace Car, kereta eksekutif pertama di duniaSumber: https://archive.curbed.com/

Ini artinya, perkembangan kereta api sejak saat itu bukan hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi yang murah dan cepat, melainkan juga untuk memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi para penumpang. Bahkan, hingga saat ini, aspek terakhir tersebut semakin menjadi perhatian ketika para penumpang hendak bepergian menggunakan kereta api. Kalangan yang lebih khusus justru menjadikan pengalaman naik kereta api sebagai salah satu daya tarik saat berwisata.

Lantas, Apa itu Kereta Api?

Pertanyaan di atas menggelayuti benak penulis selama beberapa waktu terakhir. Apa yang kita pahami sebagai kereta api telah berevolusi berkali-kali, menyebabkan model-model sebelumnya menjadi barang yang asing bagi masyarakat hari ini. Moda transportasi yang awalnya tak ada bedanya dengan becak atau delman yang berjalan di atas trek tertentu kini bahkan menjelma menjadi kotak besi tanpa awak yang menggantung di bawah lintasan dan digerakkan dengan tenaga listrik atau gaya magnetis.

Di mana "kereta" dan di mana "api"? Apa pula yang kita maksud dengan kereta api? Padahal, imajinasi kita mengenai pengembangan lanjutan dari sistem perkeretaapian masih terus berkembang. Pikiran kita sudah mulai dapat mengira-ngira bagaimana kereta api nantinya dapat melaju menembus kedalaman laut, menghubungkan pulau-pulau melalui terowongan panjang. 

Mudah juga bagi kita untuk membayangkan model gerbong yang lebih private bagi setiap penumpang layaknya rangkaian gondola yang hanya cukup untuk dua orang, dimulai dengan pengembangan LRT yang secara signifikan mengurangi jumlah penumpang dalam setiap rangkaian.

Maglev TrainSumber: https://edition.cnn.com/
Maglev TrainSumber: https://edition.cnn.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun