Mohon tunggu...
Yumna Satya
Yumna Satya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Yumna Satya Widandi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ragam Koleksi Batik yang Dipamerkan pada Museum Batik Pekalongan

16 Januari 2023   12:26 Diperbarui: 16 Januari 2023   13:03 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekalongan, 12/1/2023 – Pekalongan merupakan kota yang dikenal sebagai Kota Batik dunia, dimana pada kota ini budaya batik mulai berkembang sejak ratusan tahun lalu hingga sekarang. 

Di kota ini juga dikenal karena sentra batiknya yang menghasilkan pengrajin batik yang mampu menghasilkan batik yang cantik dan indah. Hingga pada tanggal 23 Mei 2006 didirikan sebuah museum yang menampung dan melestarikan warisan budaya ini, dan sejalnjutnya diresmikan pada 12 Juli 2006 oleh presiden Republik Indonesia kala itu, Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.

Museum Batik Pekalongan terletak di Jalan Jetayu No. 1, Kota Pekalongan, mempunyai luas sekitar 2500 m2 dan bangunan tersebut dulunya adalah sebagai kantor administrasi peninggalan belanda yang mengurus soal keuangan pabrik gula yang terletak di sekitaran kota Pekalongan. 

Museum Batik Pekalongan menjadi satu-satunya museum yang mendapat sertifikat Best Safeguarding Practice oleh UNESCO, seperti diketahui Batik juga ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.

Museum Batik Pekalongan memiliki tiga ruang pamer. Masing-masing ruang pamer memiliki pembagian jenis batik tersendiri diantaranya:

  • Ruang Pamer 1

Pada ruang ini terdapat jenis-jenis batik lokal yang berasal dari kota Pekalongan. Batik-batik tersebut juga dibuat oleh pengerajin asli Pekalongan sendiri. Beberapa contoh motif batik pada ruangan ini seperti Motif Buketan, Motif Lunglungan, Motif Hokoling dan lainya.

Motif Buketan dibuat olehFalahy Mohamad/dokpri
Motif Buketan dibuat olehFalahy Mohamad/dokpri

Motif Lunglungan dibuat oleh Mohammad Hanafi/dokpri
Motif Lunglungan dibuat oleh Mohammad Hanafi/dokpri

Motif Hokoling dibuat oleh Muh. Zaenudin/dokpri
Motif Hokoling dibuat oleh Muh. Zaenudin/dokpri
  • Ruang Pamer 2

Ruangan kedua ini memiliki pembagian jenis-jenis batik yang tersebar di Indonesia atau disebut Batik Nusantara. Batik dari berbagai penjuru Indonesia yang memiliki motif dan corak yang khas seperti motif Batik Ornamen Papua, Batik motif Dayak, Batik motif Melati Susun yang berasal dari jambi dan masih banyak lainya. Pada ruangan kedua ini juga terdapat alat dan bahan yang digunakan untuk membuat batik sesuai perkembanganya, seperti beragam jenis canting dan jenis kain yang digunakan.

Batik Motif Ornamen Papua/dokpri
Batik Motif Ornamen Papua/dokpri

Batik Motif Dayak/dokpri
Batik Motif Dayak/dokpri

Batik Motif Melati Susun/dokpri
Batik Motif Melati Susun/dokpri
  • Ruang Pamer 3

Pada ruangan ini terdapat jenis-jenis Batik Pedalaman dan Batik Pesisir. Batik pedalaman sendiri merupakan batik yang berkembang di daerah Surakarta dan Yogyakarta atau lebih dikenal sebagai batik Keraton, beberapa motif yang termasuk dalam Batik Pedalaman seperti Motif Boket Lereng dan Motif Parang Ceplok Kembang. 

Sedangkan Batik Pesisir adalah batik yang berasal dari pesisir utara Jawa seperti Cirebon, Indramayu, Lasem, dan Bakaran dan beberapa motif didalamnya seperti Motif Jlamprang dan Motif Buketan

Motif Boket Lereng/dokpri
Motif Boket Lereng/dokpri

Motif Parang Ceplok Kembang/dokpri
Motif Parang Ceplok Kembang/dokpri

Motif Jlamprang/dokpri
Motif Jlamprang/dokpri

Motif Buketan/dokpri
Motif Buketan/dokpri

Pada museum ini juga terdapat tempat workshop dimana pengunjung bisa mencoba membuat motif batiknya sendiri dengan hanya membayar mulai Rp. 25.000 sampai Rp. 65.000. 

Museum ini juga terdapat perpustakaan yang menyimpan buku buku sejarah dan topik lainya yang membahas Batik dalam berbagai bahasa yang dapat dibaca di dalam perpustakaan maupun bisa dipinjam untuk dibaca dirumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun